AC Milan menunjukkan mentalitas juara ketika berhasil membalikkan keadaan dari tertinggal 0-2 menjadi menang 3-2 saat menghadapi Torino dalam lanjutan Serie A 2025/26. Pertandingan yang awalnya tampak berjalan buruk justru berubah menjadi salah satu comeback terbaik Milan musim ini, sekaligus membawa Rossoneri kembali ke puncak klasemen.
Awal Buruk Milan: Kebobolan Dua Gol Cepat
Pertandingan baru berjalan beberapa menit ketika Milan harus menghadapi kenyataan pahit. Torino tampil agresif dan langsung mencetak dua gol cepat. Gol pertama datang dari titik penalti setelah Nikola Vlasic berhasil mengeksekusi dengan sempurna. Tidak lama berselang, Duván Zapata menggandakan keunggulan Torino lewat serangan balik cepat yang memaksa pertahanan Milan kewalahan.
Dalam 17 menit pertama, Milan tertinggal 0-2 dan kondisi itu membuat banyak pendukung Rossoneri mulai pesimis. Namun, skuad asuhan Massimiliano Allegri tetap tenang dan mencoba perlahan membangun ritme permainan.
Gol Rabiot yang Mengubah Segalanya
Harapan Milan muncul kembali ketika Adrien Rabiot melepaskan tembakan jarak jauh yang tidak mampu dibendung kiper Torino. Gol ini menjadi titik balik yang sangat penting. Intensitas permainan meningkat, dan mentalitas para pemain Milan terlihat berubah. Mereka mulai menekan lebih agresif, menguasai bola, dan memaksa Torino lebih banyak bertahan.
Rabiot bukan hanya mencetak gol krusial, tetapi juga menghidupkan semangat tim. Setelah gol tersebut, kepercayaan diri Milan terlihat meningkat drastis.
Masuknya Pulisic yang Menjadi Penentu
Christian Pulisic menjadi sosok yang paling menentukan dalam laga ini. Meski sebelumnya sempat diragukan tampil karena mengalami demam, Pulisic akhirnya dimainkan dari bangku cadangan. Keputusan yang terbukti menjadi penentu kemenangan.
Memasuki babak kedua, Pulisic segera memberikan dampak besar. Ia mencetak dua gol penting yang membawa Milan berbalik unggul. Gol pertamanya lahir dari pergerakan cepat di dalam kotak penalti, sementara gol keduanya menunjukkan ketenangan dan kualitas penyelesaian yang tinggi.
Dua gol tersebut mengubah kedudukan menjadi 3-2 untuk Milan dan membungkam stadion Torino. Para pemain merayakan dengan penuh emosi karena mereka tahu kemenangan ini sangat penting dalam persaingan gelar Serie A.
Asisten Allegri Bongkar Rahasia Comeback
Karena Allegri sedang menjalani larangan mendampingi tim di pinggir lapangan, tugas teknis di lapangan diambil alih oleh asisten pelatih Marco Landucci. Usai laga, Landucci memberikan wawasan menarik tentang bagaimana Milan bisa bangkit dari kondisi terburuk.
Menurut Landucci, kunci comeback Milan adalah mentalitas dan semangat juang para pemain.
Ia menegaskan bahwa meskipun tertinggal dua gol, para pemain tidak pernah menunjukkan tanda-tanda menyerah. Di ruang ganti, pesan yang ditekankan hanya satu: tetap tenang dan percaya bahwa pertandingan belum selesai.
Landucci juga mengapresiasi peran staf medis dan pelatih fisik yang membantu mempersiapkan Pulisic, meski pemain Amerika Serikat itu baru pulih dari demam. Keputusan memainkan Pulisic ternyata menjadi langkah paling berani dan paling tepat di laga tersebut.
Selain itu, Landucci menambahkan bahwa para pemain tampil kompak serta disiplin dalam menjalankan instruksi. Ia menyebut bahwa gol pertama Rabiot menjadi titik psikologis yang mendorong seluruh skuad melakukan comeback.
Pulisic: Pahlawan yang Muncul di Momen Tepat
Pulisic tampil sebagai pahlawan utama. Dua golnya tidak hanya mengubah skor, tetapi juga menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain yang mampu membawa perubahan besar dalam permainan.
Meski dalam kondisi kurang fit, ia menunjukkan profesionalisme tinggi dan determinasi yang luar biasa. Bagi Milan, performa seperti ini menegaskan betapa pentingnya peran Pulisic dalam upaya mereka meraih gelar musim ini.
Dampak Kemenangan: Milan Kembali ke Puncak
Kemenangan dramatis ini membuat Milan kembali berada di puncak klasemen Serie A dengan margin tipis dari para pesaingnya. Selain penting secara matematis, kemenangan ini juga sangat berarti secara moral.
Skuad Milan kini semakin percaya diri menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya. Comeback besar ini juga menunjukkan bahwa Rossoneri mampu menghadapi tekanan tingkat tinggi dan tetap tampil solid dalam kondisi buruk.
Kesimpulan
Comeback Milan dari ketertinggalan 0-2 menjadi kemenangan 3-2 bukan hanya soal strategi, tetapi juga soal karakter dan mentalitas. Landucci menyoroti kekuatan mental skuad, sementara Pulisic membuktikan dirinya sebagai pemain kunci di saat genting. Kemenangan ini dapat menjadi momentum penting bagi Milan dalam perburuan gelar Serie A musim ini.
