
Real Madrid terus menjadi magnet bagi talenta muda terbaik dunia. Namun, kenyataan di balik dinding megah Santiago Bernabéu tak selalu seindah yang dibayangkan. Salah satu Bek Muda Madrid Minta Dijual lantaran sulit menembus skuad utama karena persaingan yang sangat ketat di lini belakang.
Situasi Pemain
Pemain yang dimaksud merupakan bagian dari generasi muda yang dibina oleh akademi Real Madrid atau direkrut dari klub lain sebagai prospek masa depan. Meski tampil konsisten di Real Madrid Castilla (tim B), ia belum mendapatkan kepercayaan yang cukup dari pelatih Carlo Ancelotti untuk tampil reguler di tim utama.
Persaingan di lini belakang Madrid memang sangat berat. Dengan kehadiran bintang seperti Éder Militão, Antonio Rüdiger, David Alaba, hingga pemain serba bisa seperti Nacho (yang baru saja memperpanjang kontraknya). peluang untuk masuk skuad utama hampir mustahil dalam waktu dekat. Hal ini menjadi penyebab utama sang Bek Muda Madrid Minta Dijual.
Alasan Minta Dijual
Keputusan pemain meminta dijual bukan tanpa pertimbangan. Usianya yang masih muda berarti ia membutuhkan menit bermain reguler untuk berkembang. Jika tetap bertahan hanya sebagai pemain pelapis atau menghuni bangku cadangan Castilla, maka perkembangan kariernya bisa terhambat. Selain itu, kegagalan masuk rotasi skuad di pramusim 2025/26 juga mempertegas bahwa dirinya belum menjadi prioritas pelatih.
Oleh karena itu, ia telah meminta kepada agennya dan manajemen klub untuk mempertimbangkan tawaran dari luar. Meskipun Madrid menghargai jasanya dan melihat potensi yang dimiliki, mereka juga menyadari bahwa sulit menjamin menit bermain jika tidak ada perubahan signifikan dalam struktur skuad.
Minat dari Klub Italia dan Spanyol
Langkah sang pemain langsung menarik minat beberapa klub dari luar negeri dan kompetisi domestik. Dari Italia, klub seperti Torino dan Genoa disebut tertarik merekrutnya. Keduanya sedang mencari bek muda yang bisa dikembangkan untuk menjadi pemain inti dalam dua hingga tiga musim ke depan.
Sementara itu, dari Spanyol, Real Sociedad dan Real Betis memimpin antrian. Kedua klub dikenal punya tradisi memaksimalkan talenta muda dan mampu memberi kesempatan bermain secara reguler. Terlebih, gaya bermain kedua klub cukup mirip dengan filosofi Real Madrid, yang bisa memudahkan transisi sang pemain.
Kebijakan Transfer Real Madrid

Real Madrid sendiri enggan melepaskan aset muda begitu saja. Meski terbuka dengan tawaran permanen manajemen kabarkan menyisipkan klausul pembelian kembali (buy-back clause) bisa merekrutnya lagi pemain berkembang pesat. Hal ini sudah menjadi praktik umum bagi klub, seperti yang dilakukan saat menjual Brahim Diaz, Fran García, atau sebelumnya Achraf Hakimi.
Madrid juga tak akan melepas sang pemain dengan harga murah. Nilai pasar bek muda tersebut diperkirakan berada di kisaran €8–10 juta. Namun, klub-klub peminat berusaha menegosiasikan opsi cicilan atau kesepakatan kreatif lainnya untuk menekan biaya awal.
Kasus ini menjadi gambaran nyata betapa kerasnya kompetisi di klub sebesar Real Madrid. Meski punya akademi dan jaringan scouting kelas dunia, tidak semua pemain muda mampu menembus tim utama karena dominasi pemain-pemain bintang internasional. Oleh karena itu, jalan keluar lewat transfer—baik permanen maupun pinjaman—sering kali menjadi satu-satunya solusi logis bagi pemain-pemain muda yang ingin berkembang dan mendapatkan karier profesional yang stabil.
Keputusan akhir berada di tangan Real Madrid dan sang pemain. Apakah akan berpisah secara permanen atau hanya sementara lewat skema peminjaman, semuanya akan tergantung pada keseriusan klub peminat dalam beberapa pekan ke depan.