
Musim 2024/2025 menjadi momen bersejarah bagi Bayer Leverkusen setelah berhasil meraih gelar Bundesliga pertama mereka. Namun, seiring keberhasilan tersebut, klub kini dihadapkan pada tantangan baru: mempertahankan konsistensi di tengah arus perubahan. Rekonstruksi pasca juara sangat terasa di tubuh klub yang berbasis di BayArena ini.
Kepergian Pemain Kunci Tak Terelakkan
Sejumlah pemain pilar yang berkontribusi besar pada kesuksesan musim lalu mulai diminati klub-klub besar Eropa. Xabi Alonso, pelatih yang membawa Leverkusen ke puncak klasemen Bundesliga, harus rela melepas beberapa bintang seperti Jeremie Frimpong dan Edmond Tapsoba yang telah resmi hijrah ke Premier League.
Meski mendapatkan dana besar dari hasil transfer tersebut, kepergian pemain-pemain inti memaksa Bayer Leverkusen untuk kembali menyusun ulang fondasi tim.
Strategi Transfer yang Lebih Selektif
Rekonstruksi pasca juara juga terlihat dari pendekatan transfer yang lebih terukur. Tidak ada belanja besar-besaran yang dilakukan secara tergesa. Leverkusen justru mendatangkan pemain-pemain muda potensial seperti Lovro Majer dan Noah Mbamba, yang dianggap cocok dengan gaya bermain agresif dan cepat yang menjadi ciri khas tim di bawah Alonso.
Klub lebih memprioritaskan harmoni tim dan adaptasi jangka panjang ketimbang membeli nama besar. Ini mencerminkan filosofi pembangunan skuad berkelanjutan yang tengah diterapkan oleh manajemen Leverkusen.
Peran Xabi Alonso dalam Transisi
Sebagai pelatih, Xabi Alonso memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan tim di masa transisi ini. Ia tetap mempertahankan kerangka taktik 3-4-2-1 yang sukses musim lalu, namun mulai memberikan ruang bagi pemain muda untuk beradaptasi di level tertinggi.
Dalam beberapa laga pramusim, Alonso tampak terus bereksperimen dengan formasi serta memaksimalkan potensi para pemain yang sebelumnya hanya menjadi pelapis. Rekonstruksi pasca juara ini menjadi ajang pembuktian ketangguhan strategi dan mentalitas tim.
Tantangan Musim Baru
Tantangan Leverkusen tidak hanya berasal dari dalam. Bayern München dan Borussia Dortmund yang selalu menjadi pesaing kuat tentu tak ingin tinggal diam. Selain itu, jadwal padat di kompetisi Eropa akan menguji kedalaman skuad Leverkusen yang kini tengah berproses.
Namun, dengan pondasi kuat yang telah dibangun musim lalu, serta kepemimpinan yang solid dari Alonso, Leverkusen masih dianggap sebagai salah satu kandidat juara di musim mendatang.
Kesimpulan
Rekonstruksi pasca juara memang menyisakan tantangan besar, namun Bayer Leverkusen terlihat siap menghadapinya dengan pendekatan matang dan strategis. Kepergian bintang bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru untuk klub yang kini tak lagi dipandang sebelah mata di kancah Eropa.