
Madrid – Momen yang seharusnya menjadi perayaan justru berubah menjadi duka bagi Luka Modric dan para pendukung Real Madrid. Laga Terakhir Luka Modric lini tengah berakhir tragis: cedera, kekalahan, dan suasana haru yang menyelimuti Santiago Bernabéu.
Pertandingan kontra Athletic Bilbao pada jornada terakhir La Liga 2024/25 menjadi panggung perpisahan Modric setelah 13 tahun mengabdi untuk Real Madrid. Namun, harapan akan perpisahan manis pupus ketika Modric harus ditarik keluar pada menit ke-72 karena mengalami cedera usai benturan keras dengan Oihan Sancet. Tak hanya itu, Real Madrid juga kalah 1-2 dalam laga tersebut, menambah kepedihan malam perpisahan sang legenda.
Tangisan dan Tepuk Tangan di Bernabéu
Saat Modric berjalan meninggalkan lapangan, ribuan penonton berdiri memberi penghormatan. Sorak sorai, lagu-lagu chant untuknya, dan air mata dari para fans menggambarkan betapa besarnya pengaruh Modric dalam sejarah klub.
Sang gelandang terlihat menahan sakit di pergelangan kakinya, namun yang lebih terasa adalah luka emosional karena tak mampu menyelesaikan pertandingan terakhirnya secara utuh. Dalam pelukannya kepada Ancelotti dan Toni Kroos—yang juga dikabarkan pensiun—Modric menangis haru.
“Saya tidak bisa berkata banyak. Terima kasih untuk segalanya, untuk cinta dari fans, untuk keluarga Madrid. Saya datang sebagai pemain biasa dan pergi sebagai legenda,” ucap Modric kepada pers pascalaga.
Warisan Modric di Real Madrid
Luka Modric bergabung dari Tottenham Hotspur pada musim panas 2012 dengan nilai transfer €35 juta. Meski awalnya sempat diragukan, ia kemudian menjelma menjadi nyawa permainan Real Madrid. Bersama Toni Kroos dan Casemiro, ia membentuk trio lini tengah paling dominan dalam sejarah Liga Champions modern.
Prestasi Modric bersama Real Madrid antara lain:
- 🏆 5 trofi Liga Champions
- 🏆 4 trofi La Liga
- 🏆 2 Copa del Rey
- 🏆 5 Piala Dunia Antarklub
- 🏆 Ballon d’Or 2018
Ia telah memainkan lebih dari 530 pertandingan untuk Real Madrid, mencetak 39 gol dan menciptakan ratusan assist dan kontribusi vital.
Akhir yang Tidak Ideal, Tapi Penuh Makna
Meskipun laga terakhirnya tidak memberikan hasil terbaik, Modric telah meninggalkan warisan abadi. Para fans, rekan setim, dan bahkan rival-rivalnya di La Liga memberi penghormatan penuh di media sosial dan dalam wawancara pascalaga.
Pelatih Ancelotti mengatakan,
“Modric bukan hanya pemain besar, tapi juga pribadi yang luar biasa. Tidak ada kata lain, ia adalah legenda.”

Langkah Selanjutnya untuk Modric
Spekulasi soal masa depan Modric masih terbuka. Beberapa laporan menyebut ia akan kembali ke Dinamo Zagreb sebagai bentuk ‘pulang kampung’. Ada pula rumor mengenai tawaran dari MLS (Inter Miami) dan Liga Arab Saudi. Namun, Modric belum mengumumkan pensiun secara resmi.
Jika ia benar-benar pensiun dari sepak bola Eropa, maka laga melawan Athletic Bilbao akan menjadi penampilan terakhirnya dalam jersey putih kebesaran Madrid. Sebuah momen ikonik sekaligus emosional.
Laga terakhir Luka Modric memang berakhir tragis. Namun, perjalanan panjangnya bersama Real Madrid adalah cerita tentang kesetiaan, kejeniusan, dan kejayaan. Ia datang tanpa sorotan besar, tetapi pergi dengan status legenda abadi Bernabéu.