
Zidane adalah sosok yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah gemilang sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa pria asal Prancis ini juga adalah ayah dari Karier Empat Putra Zidane seluruhnya mengikuti jejak di dunia sepak bola profesional.
Meskipun berada di bawah bayang-bayang nama besar sang ayah, Karier Empat Putra Zidane memiliki cerita masing-masing mulai dari bersinar di akademi Real Madrid, berkelana ke klub-klub kecil, hingga pensiun dini.
Berikut adalah jejak lengkap karier empat putra Zinedine Zidane: Enzo, Luca, Theo, dan Elyaz.
1. Enzo Zidane – Anak Sulung yang Berkelana
Nama Lengkap: Enzo Alan Zidane Fernández
Posisi: Gelandang serang
Tanggal Lahir: 24 Maret 1995
Sebagai anak pertama Zidane, Enzo mendapatkan perhatian media sejak usia dini. Ia masuk akademi Real Madrid pada 2004 dan tumbuh sebagai gelandang kreatif dengan gaya main elegan seperti sang ayah.
Pada 30 November 2016, ia mencetak gol dalam debutnya untuk tim utama Real Madrid di ajang Copa del Rey melawan Cultural Leonesa. Namun, kariernya tidak berkembang sesuai harapan. Enzo hanya tampil satu kali untuk tim utama dan lebih sering bermain di Real Madrid Castilla.
Setelah meninggalkan Madrid, Enzo menjalani karier “nomaden” ke beberapa negara:
- Deportivo Alavés (La Liga, Spanyol)
- Lausanne-Sport (Swiss)
- Aves (Portugal)
- UD Almería B (Spanyol)
- Rodez AF (Prancis)
- CF Fuenlabrada (Spanyol, Segunda División)
Kini, Enzo lebih sering bermain di klub-klub kasta bawah Eropa. Ia juga sempat diisukan ingin menjadi pelatih seperti sang ayah, meski belum ada langkah resmi ke arah tersebut.
2. Luca Zidane – Kiper dalam Bayang-Bayang Ayahnya
Nama Lengkap: Luca Zinedine Zidane Fernández
Posisi: Penjaga gawang
Tanggal Lahir: 13 Mei 1998
Luca Zidane juga berkembang di akademi Real Madrid. Karena posisinya sebagai penjaga gawang, ia lebih jarang mendapat sorotan di awal karier. Namun, sorotan tajam datang ketika ia melakukan debut di tim utama saat sang ayah masih menjadi pelatih—menimbulkan kritik tentang nepotisme.
Luca sempat dipinjamkan ke Racing Santander, kemudian bergabung dengan Rayo Vallecano, dan kini bermain reguler di SD Eibar di Segunda División. Meskipun bukan kiper elite di Eropa, Luca cukup stabil dan mulai keluar dari bayang-bayang nama Zidane. Ia dikenal sebagai penjaga gawang yang cekatan dan cukup baik dalam membaca arah bola, tetapi masih sering dikritik karena inkonsistensi performa.
3. Theo Zidane – Gelandang dengan Bakat Besar yang Masih Mencari Arah
Nama Lengkap: Theo Zidane Fernández
Posisi: Gelandang tengah
Tanggal Lahir: 18 Mei 2002
Theo dikenal memiliki gaya bermain yang sangat mirip dengan ayahnya. Ia tumbuh dalam sistem akademi Real Madrid dan sempat mencicipi pertandingan bersama Real Madrid Castilla.
Namun, hingga saat ini, Theo belum mendapat kesempatan menembus tim utama Real Madrid. Ia masih berjuang untuk mendapatkan menit bermain reguler dan sempat dikabarkan akan pindah ke klub lain demi meniti karier profesional yang lebih menjanjikan.
Tidak banyak informasi terbaru soal kiprah Theo, namun ia disebut sebagai “proyek jangka panjang” dan masih dalam pengawasan klub-klub Spanyol tingkat kedua dan ketiga.
4. Elyaz Zidane – Bek Muda dengan Masa Depan Cerah
Nama Lengkap: Elyaz Zidane Fernández
Posisi: Bek tengah/kiri
Tanggal Lahir: 26 Desember 2005
Elyaz adalah putra termuda Zidane dan disebut-sebut sebagai yang paling berbakat secara defensif. Ia adalah pemain bertahan yang bisa bermain sebagai bek tengah maupun bek kiri. Elyaz bermain untuk tim muda Real Madrid dan juga memperkuat tim nasional Prancis U-17.
Dengan tinggi badan yang proporsional dan visi bermain yang matang, Elyaz menjadi incaran banyak pemandu bakat. Beberapa analis menilai Elyaz memiliki kematangan di atas rata-rata pemain seusianya dan diproyeksikan bisa menembus tim utama Real Madrid di masa depan—sesuatu yang belum tercapai oleh ketiga kakaknya.
Kehidupan Keluarga Zidane: Sorotan, Tekanan, dan Kebebasan
Zinedine Zidane, meskipun menjadi figur besar dalam karier anak-anaknya, selalu menekankan bahwa ia tidak memaksa mereka untuk menjadi pesepak bola. Dalam berbagai wawancara, Zidane mengatakan bahwa ia hanya mendampingi dan memberikan kebebasan penuh kepada mereka.
Namun, tak bisa dipungkiri, nama besar Zidane memberikan ekspektasi luar biasa terhadap keempat anaknya. Dari Enzo hingga Elyaz, tekanan itu terus membayangi—tetapi mereka juga telah menunjukkan usaha keras untuk keluar dari bayang-bayang tersebut dan menciptakan jalan mereka sendiri.
Dari empat putra Zidane, hanya Luca yang masih bertahan di level profesional cukup tinggi, sedangkan Enzo menjalani karier lintas negara, Theo masih berjuang, dan Elyaz tengah memulai perjalanannya. Meskipun belum ada yang menyamai prestasi sang ayah, perjalanan mereka tetap menarik untuk diikuti.