
Kisah Aneh Conor Gallagher kembali jadi sorotan dalam bursa transfer musim panas 2025. Gelandang Chelsea itu berada dalam posisi yang membingungkan — diincar banyak klub, diklaim tak dijual oleh manajemen, tetapi di balik layar, sang agen justru sibuk menawarkannya ke tim-tim top Eropa. Situasi ini membuat banyak pihak bertanya-tanya: siapa sebenarnya yang menginginkan perpisahan?
Dilirik Atletico Madrid, Chelsea Tegas Menolak
Minat dari Atletico Madrid bukan rumor sembarangan. Pelatih Diego Simeone melihat Gallagher sebagai sosok ideal untuk menambah tenaga di lini tengah. Pemain asal Inggris itu dikenal memiliki daya jelajah tinggi, agresif dalam pressing, dan punya stamina yang luar biasa — kualitas yang sangat cocok dengan filosofi permainan Simeone.
Namun, upaya pendekatan Atletico langsung ditahan oleh Chelsea. Laporan dari media Inggris menyebutkan bahwa tawaran informal yang diajukan Atletico langsung ditolak mentah-mentah. Klub London itu memberikan sinyal kuat bahwa mereka tidak akan menjual Gallagher, setidaknya bukan dengan harga murah.
Pihak Chelsea bahkan menyebut Gallagher sebagai bagian penting dari rencana pelatih anyar mereka, Enzo Maresca. Terlebih lagi, status Gallagher sebagai pemain akademi membuatnya sangat berharga dalam konteks pembukuan dan aturan FFP.
Namun, Agen Bergerak Lain Arah
Kisah Aneh Conor Gallagher, di tengah sinyal “tidak dijual” dari klub, agen dari Conor Gallagher justru menjalankan manuver yang berbeda. Beberapa laporan dari jurnalis transfer ternama seperti Fabrizio Romano dan Matt Law mengungkapkan bahwa perwakilan Gallagher aktif berbicara dengan sejumlah klub top Eropa.
Beberapa klub yang disebut sudah didekati antara lain:
- Tottenham Hotspur – Klub rival London tersebut disebut tertarik, terutama karena gaya main Gallagher cocok dengan taktik Postecoglou.
- Newcastle United – Mereka sedang membangun tim dengan pemain muda Inggris dan menganggap Gallagher sebagai target ideal.
- Bayern Munchen – Klub raksasa Jerman itu juga dikaitkan dengan Gallagher seiring proyek regenerasi lini tengah mereka.
Langkah agen ini memunculkan spekulasi bahwa pihak pemain mungkin tidak sejalan dengan kebijakan klub, atau bahkan Gallagher sendiri sudah mulai mempertimbangkan masa depan di luar Stamford Bridge.
Situasi Kontrak Jadi Sumber Masalah
Salah satu alasan utama dari kekisruhan ini diyakini berasal dari ketidakjelasan kontrak. Gallagher saat ini masih terikat hingga Juni 2026, namun belum ada pembicaraan serius soal perpanjangan.
Gallagher disebut ingin kejelasan soal peran dan jaminan bermain reguler, apalagi setelah pergantian pelatih dari Mauricio Pochettino ke Enzo Maresca. Sang pemain khawatir dirinya akan kehilangan peran penting musim depan jika Chelsea mendatangkan gelandang baru seperti Kiernan Dewsbury-Hall dari Leicester — pemain yang sudah familiar dengan Maresca.
Sementara itu, dari sisi klub, menjual Gallagher justru bisa jadi langkah strategis untuk memperbaiki keuangan. Karena dia jebolan akademi, seluruh hasil penjualannya akan dicatat sebagai keuntungan bersih, sangat penting dalam laporan FFP.
Antara Bertahan dan Pergi: Dilema Gallagher dan Chelsea
Kini, baik Gallagher maupun Chelsea berada dalam posisi yang serba salah.
- Jika bertahan, Gallagher harus bisa membuktikan dirinya kepada Maresca, yang belum tentu akan mengandalkannya seperti musim lalu.
- Jika pergi, ia bisa mendapatkan jam bermain yang lebih pasti dan proyek baru, tapi harus meninggalkan klub masa kecilnya.
Chelsea pun dihadapkan pada situasi sulit. Mereka tidak ingin kehilangan pemain muda potensial, tapi mereka juga perlu ruang gaji dan pemasukan dari penjualan pemain akademi seperti Gallagher.

Drama Masih Akan Berlanjut
Kisah transfer Conor Gallagher musim panas ini menunjukkan betapa kompleksnya dunia sepak bola modern. Tidak hanya klub dan pemain yang terlibat, agen juga memainkan peran besar yang bisa mengubah arah negosiasi secara drastis.
Dengan bursa transfer masih terbuka hingga akhir Agustus, saga ini kemungkinan masih jauh dari kata selesai. Entah Gallagher bertahan sebagai pilar Chelsea, atau akhirnya hengkang ke Spanyol, Jerman, atau klub Premier League lain, satu hal pasti: kisah ini akan menjadi salah satu yang paling menarik untuk diikuti musim panas ini.