Real Madrid Berusaha
Real Madrid Berusaha Bangkit Setelah mengalami kekalahan pertama mereka di musim ini pada fase grup UEFA Champions League 2025–26 setelah tersungkur 0–1 di markas Liverpool, Anfield.
Kekalahan ini memunculkan banyak pertanyaan terkait performa tim, strategi pelatih Xabi Alonso, dan kesiapan menghadapi kompetisi besar di Eropa.
Kronologi Singkat Pertandingan
- Pada menit ke-61, gol tunggal dicetak oleh Alexis Mac Allister melalui sundulan dari bola mati yang dilepaskan oleh Dominik Szoboszlai.
- Meski Real Madrid menguasai bola di beberapa periode, mereka hampir tidak mampu menghasilkan peluang bersih. Statistik menunjukkan xG mereka hanya 0,45.
- Penjaga gawang mereka, Thibaut Courtois, melakukan delapan penyelamatan penting yang mencegah kekalahan lebih besar.
Analisis Mendalam: Apa yang Salah
1. Kekurangan ide di sepertiga akhir
Liverpool sangat efektif menekan Real ketika mereka mencoba membangun serangan. Real gagal memecah kemapanan pertahanan lawan dan tak mampu menciptakan peluang berarti.
Statistik: Real Madrid cuma menghasilkan xG 0,45 — angka yang sangat rendah untuk tim seperti mereka.
2. Dominasi lawan dan intensitas yang tidak tertandingi
Liverpool menguasai banyak aspek permainan: pressing tinggi, agresifitas dalam duel, dan pemanfaatan bola mati. Real sebaliknya lebih sering berada di posisi bertahan dan tidak mampu mendikte tempo seperti biasanya.
3. Strategi pelatih dan pilihan taktis
Xabi Alonso mengakui timnya “berkompetisi baik” tetapi “kurang ancaman di final-third”.
Ketika lawan menciptakan situasi bola mati atau sudut, Real kelemahan konsentrasi muncul dan ini yang lawan manfaatkan.
4. Ketergantungan pada penyelamatan, bukan penguasaan
Meski Courtois tampil hebat, fakta bahwa tim harus terlalu bergantung pada penjaga gawang menunjukkan bahwa banyak komponen lain tidak optimal. Real seharusnya menciptakan lebih banyak peluang, bukan hanya menahan kekalahan.
Implikasi untuk Real Madrid
- Fokus kembali kepada taktik: Real harus segera memperbaiki cara bermain ketika menghadapi pressing tinggi. Mereka harus lebih cepat dalam transisi, lebih kreatif membongkar blok lawan.
- Penguatan mentalitas dan energi: Kinerja di Anfield menunjukkan bahwa lawan dengan semangat tinggi bisa mengejutkan. Real harus menunjukkan bahwa mereka tidak akan dilibas dengan mudah.
- Evaluasi komposisi pemain: Para pemain kreatif seperti Kylian Mbappé dan Vinícius Júnior diasumsikan bisa membawa perbedaan, tetapi mereka rawan terisolasi jika tim gagal menghubungkan lini tengah ke depan.
- Tekanan kompetisi Eropa: Kekalahan ini bukan hanya numerik; secara simbolis menunjukkan bahwa Real tidak kebal di kompetisi tertinggi. Mereka harus memastikan bahwa tidak ada malam “lemah” lain yang mengkhianati ambisi besar mereka.
Rencana Aksi untuk Bangkit
- Latihan pressing dan build-up – Meningkatkan kecepatan mengambil keputusan dan koneksi antar lini supaya tidak stagnan ketika lawan menekan.
- Simulasi situasi bola mati – Karena gol yang diderita datang dari set-piece, Real perlu memperkuat organisasi pertahanan dalam situasi wide/free-kick.
- Rotasi dan persiapan pemain inti – Memastikan pemain tidak kelelahan; mempertimbangkan pergantian yang strategis dalam pertandingan besar.
- Analisis lawan secara spesifik – Untuk tiap lawan Eropa ke depan, Real harus memiliki rencana yang jelas bagaimana menghadapi gaya permainan, bukan hanya mengandalkan reputasi.
Kesimpulan
Kekalahan 1–0 di Anfield adalah wake-up call bagi Real Madrid bahwa tidak ada ruang untuk lengah di level tertinggi. Mereka memiliki potensi besar, namun malam tersebut memperlihatkan bahwa potensi saja tidak cukup eksekusi, karakter, dan konsistensi diperlukan. Jika Real Madrid Berusaha Bangkit dengan benar, ini akan menjadi momentum positif untuk bangkit lebih kuat.
