
Gelandang asal Turki, Calhanoglu Memilih Lanjut di Inter Milan di musim 2025/2026 dan menolak berbagai tawaran dari klub elite Eropa. Keputusan ini menegaskan komitmen Calhanoglu terhadap proyek jangka panjang yang dibangun oleh Simone Inzaghi dan manajemen Nerazzurri.
Diketahui pemain 30 tahun sempat masuk radar beberapa klub besar seperti Bayern Munich, Manchester United, dan klub-klub Liga Pro Saudi. Namun Calhanoglu Memilih Lanjut di Inter adalah keputusan terbaik untuk kelangsungan karier, keluarga, ambisinya dalam sepak bola.
1. Peran Vital di Tengah Permainan Inter
Sejak kedatangannya dari AC Milan pada 2021, Calhanoglu berevolusi menjadi gelandang serba bisa yang sangat penting dalam skema Inzaghi. Awalnya diplot sebagai gelandang serang, namun kemudian berubah menjadi regista, menggantikan posisi Marcelo Brozović.
posisi tersebut, Calhanoglu justru tampil lebih dominan dan dewasa, menjadi pengatur tempo sekaligus penghubung utama antara lini belakang dan depan. Kemampuannya dalam membaca permainan, visi umpan, serta presisi bola mati menjadikannya jantung permainan Inter.
Statistik 2024/2025 (Semua Kompetisi):
- 47 penampilan
- 9 gol, 11 assist
- 90,2% akurasi umpan
- 2,9 peluang diciptakan per pertandingan
- 1,5 tekel sukses per laga
2. Stabilitas dan Ambisi Klub
Inter Milan kini bukan lagi tim yang sekadar bersaing di level domestik, melainkan konsisten tampil di Liga Champions dan menantang gelar setiap musim. Dalam dua musim terakhir, mereka memenangkan Scudetto (2023/2024), Supercoppa Italiana, dan mencapai semifinal Liga Champions.
Calhanoglu merasa bahwa Inter adalah klub yang stabil, baik dari sisi teknis, finansial, maupun manajemen. Ia meyakini bahwa proyek Simone Inzaghi masih menyimpan banyak potensi, termasuk target kembali mencapai final Liga Champions dalam dua musim ke depan.
3. Tawaran Perpanjangan Kontrak yang Menggiurkan
Inter tak ragu menunjukkan komitmen mereka kepada sang gelandang. Pada awal Juli 2025, Calhanoglu resmi menandatangani perpanjangan kontrak hingga Juni 2027, dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Kontrak baru ini disertai peningkatan gaji menjadi €6,5 juta per musim bersih, menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di skuad. Bagi Calhanoglu, ini adalah bukti nyata bahwa klub menghargainya bukan hanya sebagai pemain penting, tetapi juga sebagai pemimpin di ruang ganti.
4. Faktor Keluarga dan Kenyamanan Pribadi
Di luar lapangan, Calhanoglu dan keluarganya merasa sangat nyaman tinggal di Milan. Kota tersebut telah menjadi rumah bagi mereka sejak masih membela AC Milan, dan tidak ada tekanan untuk meninggalkan Italia.
Sang istri aktif dalam komunitas lokal, sementara anak-anak mereka bersekolah dan tumbuh dengan baik di lingkungan tersebut. Stabilitas kehidupan pribadi ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa Calhanoglu menolak tawaran yang datang dari luar negeri, termasuk Arab Saudi.
5. Loyalitas kepada Klub dan Ambisi Pribadi
Meski kepindahannya dari AC Milan ke Inter Milan sempat kontroversial, Calhanoglu kini justru menjadi salah satu pemain paling dicintai oleh fans Nerazzurri. Ia membuktikan diri dengan penampilan konsisten dan dedikasi penuh di lapangan.
Kini, sang pemain ingin mengukir warisan di Inter Milan. Ia ingin menjadi legenda klub dan menjadi bagian dari sejarah yang lebih besar, termasuk ambisi meraih trofi Liga Champions, yang menjadi salah satu target pribadi sebelum memasuki fase akhir kariernya.
6. Kompetitor Tak Menjanjikan Stabilitas
Dari sisi lain, klub-klub yang meminatinya belum tentu menjanjikan proyek yang solid. Manchester United tengah dalam masa transisi, Bayern Munich baru berganti pelatih, dan Liga Arab belum menawarkan tantangan kompetitif yang cukup untuk memuaskan hasrat Calhanoglu bermain di level tertinggi.
Keputusan bertahan bukan semata soal loyalitas, tetapi juga rasionalitas karier—tetap di tim yang siap bersaing dan mendukung ambisi sepak bola.
Reaksi Publik dan Klub
Keputusan Calhanoglu bertahan disambut gembira oleh para fans Inter. Di media sosial, tagar #Calhanoglu2027 sempat menjadi trending di Italia, dengan banyak fans menyebutnya sebagai “regista terbaik Serie A” dan simbol stabilitas tim.
Manajemen klub juga merespons dengan baik. Direktur olahraga Piero Ausilio menyatakan bahwa mempertahankan pemain seperti Calhanoglu adalah “seperti merekrut pemain baru dengan level top Eropa.”
Hakan Calhanoglu memilih bertahan di Inter Milan bukan hanya karena kenyamanan, tetapi karena ia melihat klub ini sebagai tempat terbaik untuk menggapai ambisi tertinggi dalam kariernya. Dengan peran vital di lini tengah, dukungan manajemen, kontrak kompetitif, dan stabilitas hidup di Milan, keputusan ini terasa sangat logis dan strategis.
Inter Milan pun patut bersyukur bisa mempertahankan salah satu pemimpin paling berpengaruh di ruang ganti dan lapangan. Musim 2025/2026 akan menjadi panggung lanjutan bagi Calhanoglu untuk memperkuat statusnya sebagai ikon Nerazzurri.