
Pindahan Luka Modric ke Milan salah satu transfer mengejutkan menarik perhatian transfer musim panas 2025. Musim penuh prestasi bersama Real Madrid. Pemain Kroasia memutuskan menutup lembaran di Spanyol membuka baru Serie A. Modric Tak Mengusik Nomor 10 milik Rafael Leao.
Namun, yang paling mencuri perhatian bukan hanya penampilannya di lapangan, melainkan sikap elegan yang ia tunjukkan saat memilih nomor punggung. Meski identik nomor 10 di timnas Kroasia semasa awal karier Modric Tak Mengusik nomor tersebut karena sudah dikenakan Rafael Leao. Sebaliknya, ia memilih mengenakan nomor 19.
Keputusan Besar Seorang Legenda
Nomor punggung dalam dunia sepak bola bukan sekadar angka; ia menyimpan makna simbolik, status, dan kadang bahkan beban ekspektasi. Nomor 10 khususnya, sering kali dikaitkan dengan pemain kreatif, pemimpin di lapangan, dan ikon sebuah tim.
Namun Luka Modric, meskipun layak mengenakan nomor 10 karena status dan kontribusinya di level tertinggi, menunjukkan sisi lain dari kepribadian dan kepemimpinannya: sikap rendah hati dan menghormati rekan setim.
Dalam konferensi pers perdananya, Modric menjelaskan:
“Saya tahu nomor 10 punya arti penting di sini, dan Leao telah mengenakannya dengan sangat layak. Saya datang untuk membantu tim, bukan untuk mengubah hal-hal yang sudah berjalan baik. Saya tidak perlu nomor itu untuk merasa penting.”
Pernyataan ini langsung mendapat sambutan hangat dari fans Milan dan pengamat sepak bola.
Leao: “Saya Bangga dan Terhormat”
Rafael Leao, yang telah menjadi wajah baru Milan sejak beberapa musim terakhir, mengenakan nomor 10 sejak 2022. Ia telah menjelma menjadi simbol kebangkitan klub, dengan kontribusi krusial dalam memenangkan Scudetto 2021/2022 dan performa konsisten di kompetisi domestik maupun Eropa.
Tanggapan Leao pun mencerminkan rasa hormat yang saling terjalin:
“Modric adalah legenda. Fakta bahwa dia menghargai posisi saya di tim dan tidak mengambil nomor ini adalah hal yang sangat saya hargai. Itu menunjukkan kelasnya sebagai pemain dan manusia.”
Nomor 19: Simbol Kembali ke Akar
Pilihan Modric untuk mengenakan nomor 19 juga tidak sembarangan. Ia pernah mengenakan nomor tersebut saat masih memperkuat Dinamo Zagreb, klub profesional pertamanya di Kroasia. Keputusan ini seolah menjadi penghormatan pada perjalanan kariernya yang kini berputar kembali ke titik awal: dari talenta muda Eropa Timur menjadi salah satu gelandang terbaik dalam sejarah modern.
Selain itu, pemilihan nomor 19 juga menghindari potensi konflik atau tekanan psikologis di ruang ganti—faktor penting dalam menjaga keharmonisan tim.
Dampak pada Skuad dan Ruang Ganti Milan
Langkah Modric tidak hanya soal angka di punggung, tetapi juga memberikan contoh kepemimpinan lewat tindakan. Sikapnya memberikan pesan kuat kepada pemain muda Milan seperti Yacine Adli, Tijjani Reijnders, hingga Noah Okafor bahwa menjadi pemimpin tidak selalu harus tampil dominan, tetapi melalui sikap menghargai dan merangkul.
Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, juga menyambut baik kehadiran Modric, menyebutnya sebagai sosok penting yang akan membimbing generasi muda Rossoneri:
“Kami merekrutnya bukan hanya untuk kualitas teknis, tetapi juga untuk ketenangan, pengalaman, dan karakter yang dia bawa ke tim ini.”
Lebih dari Sekadar Transfer
Kepindahan Luka Modric ke AC Milan bukan sekadar langkah karier biasa. Ini adalah perwujudan semangat sepak bola yang lebih besar dari sekadar trofi atau statistik—yaitu etika, respek, dan integritas. Ia datang bukan untuk merebut, tetapi untuk membangun. Ia tidak mengambil nomor 10, tetapi justru menambah nilai dari nomor yang ia kenakan.
Keputusan Luka Modric untuk tidak merebut nomor 10 milik Rafael Leao menjadi simbol nyata dari sikap profesionalisme dan kelas seorang pemain sejati. Di tengah era ego besar dalam sepak bola modern, tindakan Modric ini menjadi pengingat bahwa rasa hormat dan kebijaksanaan masih punya tempat penting di level tertinggi. Dan bagi AC Milan, kehadirannya bukan hanya investasi di atas lapangan, tetapi juga di dalam ruang ganti, sebagai pemimpin yang menginspirasi generasi berikutnya.