Kylian Mbappé
Kylian Mbappé akhirnya menorehkan prestasi besar bersama Real Madrid dengan meraih Sepatu Emas Eropa 2024-2025. Gelar tersebut diberikan kepada pencetak gol terbanyak di seluruh liga top Eropa — dan Mbappé unggul di atas nama-nama seperti Erling Haaland dan Harry Kane.
Kylian Mbappé Dalam musim debutnya bersama Los Blancos, bintang asal Prancis itu mencetak 31 gol di La Liga dan 44 gol di semua kompetisi, menjadi mesin gol utama Carlo Ancelotti. Penghargaan ini juga menjadi yang pertama dalam karier Mbappé setelah sebelumnya hanya finis di posisi kedua pada era PSG.
Namun, sorotan media tidak hanya tertuju pada prestasinya. Banyak pihak kembali membandingkan Mbappé dengan Cristiano Ronaldo, ikon Real Madrid yang empat kali memenangkan Sepatu Emas Eropa.
Pernyataan Mbappé: “Saya Tidak Bisa Dibandingkan dengan Cristiano”
Dalam wawancara usai menerima trofi, Mbappé dengan rendah hati menanggapi pertanyaan seputar perbandingan dirinya dengan Cristiano Ronaldo:
“Cristiano adalah referensi terbesar dalam sejarah klub ini. Saya baru satu tahun di sini, dan dia sembilan tahun di Madrid. Saya tidak bisa dibandingkan dengan apa yang telah dia lakukan,” ujar Mbappé kepada Marca.
“Bagi saya, bisa disebut bersama namanya saja sudah kehormatan. Tapi saya ingin menulis cerita saya sendiri di klub ini.”
Pernyataan itu menunjukkan kematangan mental dan rasa hormatnya terhadap warisan Ronaldo. Alih-alih merasa terbebani, Mbappé justru menggunakan pencapaian ini sebagai motivasi untuk membangun identitasnya sendiri di Real Madrid.
Latar Belakang: Perjalanan Mbappé Menuju Sepatu Emas Eropa
Awal Musim: Adaptasi Cepat di Santiago Bernabéu
Sejak debutnya pada Agustus 2024, Mbappé langsung menunjukkan performa eksplosif. Ia mencetak hat-trick dalam laga kontra Sevilla dan konsisten mencetak gol hampir setiap pekan.
Pelatih Carlo Ancelotti memposisikan Mbappé sebagai penyerang tengah fleksibel, didukung oleh Vinícius Jr. dan Jude Bellingham. Kombinasi itu menghasilkan salah satu lini depan paling produktif di Eropa.
Statistik Mengesankan
- 31 gol La Liga (rasio 1 gol setiap 84 menit)
- 44 gol total di semua kompetisi
- 8 assist
- Rata-rata xG per laga: 0,89
- Tembakan tepat sasaran per laga: 3,2
Statistik tersebut menegaskan bahwa Mbappé bukan sekadar pencetak gol instingtif, tapi juga pemain yang aktif membangun serangan.
Penghargaan dan Pencapaian Tambahan
- Pemain Terbaik La Liga 2025
- Masuk FIFPro World XI
- Menjadi pemain Prancis pertama sejak Thierry Henry (2004) yang memenangkan Sepatu Emas Eropa
Cristiano Ronaldo: Bayangan Legenda yang Sulit Dielakkan
Cristiano Ronaldo masih menjadi standar emas bagi setiap penyerang Real Madrid. Dalam sembilan musimnya di Bernabéu, Ronaldo mencatatkan:
- 450 gol dari 438 laga
- Empat Sepatu Emas Eropa
- Empat gelar Liga Champions
Wajar jika setiap pemain baru yang datang ke Madrid selalu dibandingkan dengannya. Namun, Mbappé tampaknya memahami bahwa mengulang apa yang dilakukan Ronaldo bukanlah tujuan realistis, melainkan inspirasi untuk menciptakan jejak unik.
Analisis: Mengapa Mbappé Menolak Perbandingan Ini
- Strategi Psikologis:
Mbappé sadar tekanan menjadi “penerus Ronaldo” bisa berdampak negatif pada performanya. Dengan menegaskan bahwa jalurnya berbeda, ia menjaga kestabilan emosional dan ekspektasi publik. - Brand Personality:
Mbappé ingin dikenal bukan sebagai “Ronaldo baru”, melainkan sebagai “Mbappé” yang memiliki gaya, kecepatan, dan kepemimpinan khasnya sendiri. - Pendekatan Profesional:
Dengan fokus pada kolektivitas dan kemenangan tim, ia menempatkan dirinya dalam citra ideal pemain modern — tidak egois, meski sangat berbakat. - Realitas Statistik:
Ronaldo mencapai puncak produktivitasnya di usia 27–32 tahun. Mbappé baru berusia 26 pada 2025, artinya masih ada ruang besar untuk berkembang dan menulis sejarahnya sendiri.
Apa Selanjutnya untuk Mbappé?
Setelah meraih Sepatu Emas, target Kylian Mbappé kini jelas:
- Membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions 2025
- Memenangkan Ballon d’Or pertamanya sebagai pemain Madrid
- Memperpanjang kontrak hingga 2030 dan menjadi simbol era baru klub
Jika Mbappé mampu mempertahankan konsistensinya, bukan tidak mungkin ia akan masuk ke daftar legenda Madrid sejajar dengan Ronaldo, Raúl, dan Di Stéfano — dengan identitasnya sendiri.
Kesimpulan
Kylian Mbappé telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik dunia dengan memenangkan Sepatu Emas Eropa 2024-25 di musim debutnya bersama Real Madrid. Namun, sikapnya yang menolak dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo menunjukkan kedewasaan dan kesadarannya bahwa setiap pemain memiliki jalur berbeda.
Bagi Mbappé, penghormatan kepada masa lalu bukan berarti meniru masa lalu, melainkan menjadikannya pijakan untuk menciptakan legenda baru di Bernabéu.
