Juventus resmi tunjuk Luciano Spalletti sebagai pelatih baru usai pemecatan Igor Tudor pada awal November 2025. Keputusan ini menjadi langkah besar bagi manajemen Bianconeri yang ingin mengembalikan kejayaan klub setelah serangkaian hasil buruk di Serie A dan Liga Champions. Dengan pengalaman panjang di Napoli dan Inter Milan, Spalletti diharapkan mampu membawa perubahan nyata dalam strategi dan mentalitas tim.
Kedatangan Spalletti diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Bianconeri yang mulai memudar dalam dua musim terakhir. Pelatih berusia 66 tahun itu sebelumnya sukses membawa Napoli meraih Scudetto musim 2022/23 dan dikenal dengan filosofi permainan menyerang yang dinamis.
Era Baru Juventus di Bawah Luciano Spalletti
Penunjukan Luciano Spalletti menandai awal era baru bagi Juventus. Setelah beberapa musim diwarnai ketidakstabilan, manajemen akhirnya mencari sosok berpengalaman yang mampu memberikan identitas permainan jelas dan membangun tim dengan struktur taktik solid. Spalletti dianggap cocok karena memiliki rekam jejak sukses membentuk tim yang efisien dan atraktif.
Dalam konferensi pers perdananya di Allianz Stadium, Spalletti menegaskan bahwa Juventus harus kembali ke akar sejarahnya sebagai klub besar Italia yang mengutamakan kerja keras, kedisiplinan, dan mental juara.
“Juventus adalah simbol kemenangan. Tugas saya adalah mengembalikan semangat itu, membuat tim ini bermain dengan keberanian dan visi,” ujar Spalletti.
Dukungan Manajemen dan Rencana Transfer Musim Dingin
Manajemen Juventus dikabarkan memberikan dukungan penuh kepada Spalletti, termasuk dalam hal transfer pemain. Direktur olahraga Cristiano Giuntoli, yang pernah bekerja sama dengannya di Napoli, dipercaya akan kembali menjadi tandem penting di balik layar.
Spalletti disebut sudah menyiapkan daftar prioritas untuk bursa transfer Januari 2026. Ia ingin memperkuat lini tengah dan sektor sayap agar gaya permainan “positional play” yang diusungnya dapat berjalan optimal. Nama-nama seperti Teun Koopmeiners dan Domenico Berardi disebut masuk radar.
Selain itu, beberapa pemain muda seperti Kenan Yildiz dan Fabio Miretti akan diberi peran lebih besar. Spalletti dikenal sebagai pelatih yang gemar memberi kepercayaan pada talenta muda, asalkan mereka menunjukkan disiplin dan kemampuan taktis tinggi.
Perubahan Filosofi: Dari Bertahan ke Dominasi Bola
Selama dilatih Tudor, Juventus kerap tampil reaktif dan mengandalkan serangan balik. Namun dengan kedatangan Spalletti, pendekatan itu akan berubah total. Sang pelatih akan membawa sistem permainan berbasis penguasaan bola (possession-based football) yang menekankan rotasi posisi, pressing tinggi, dan kreativitas dari lini tengah.
Dalam sesi latihan perdana, Spalletti sudah mulai menerapkan pola 4-3-3 dengan fokus pada pergerakan tanpa bola dan membangun serangan dari belakang. Eksperimennya di Napoli terbukti efektif, menghasilkan permainan menyerang yang memukau dan efisien.
“Kami harus mengontrol pertandingan, bukan menunggu lawan berbuat salah,” ungkap Spalletti kepada media.
Reaksi Para Pemain dan Legenda Juventus
Kehadiran Spalletti disambut positif oleh para pemain senior seperti Federico Chiesa dan Adrien Rabiot. Mereka menilai Spalletti memiliki reputasi besar dan mampu mengangkat performa tim melalui sistem yang jelas dan komunikasi yang tegas.
Chiesa mengatakan,
“Saya sangat antusias bekerja di bawah Spalletti. Dia tahu cara memaksimalkan potensi pemain sayap seperti saya.”
Sementara itu, legenda klub Alessandro Del Piero menilai keputusan Juventus ini sangat tepat. Ia mengatakan bahwa Spalletti bisa menjadi figur yang mampu membawa klub kembali ke jalur kemenangan.
“Spalletti adalah pelatih modern dengan pengalaman luas. Ini saat yang tepat bagi Juventus untuk membangun ulang identitasnya,” ujar Del Piero dalam wawancara di Sky Italia.
Tantangan Awal: Kalender Padat dan Tekanan Publik
Meski sambutan hangat datang dari berbagai pihak, tugas Spalletti tidak akan mudah. Juventus akan menghadapi jadwal padat di bulan November dengan laga kontra Inter Milan, Atalanta, dan Real Sociedad di Liga Champions. Kemenangan di laga-laga awal akan menjadi kunci untuk membangun kepercayaan diri tim.
Selain itu, tekanan dari fans juga cukup besar. Pendukung Bianconeri sudah lama menantikan penampilan meyakinkan setelah beberapa musim mengecewakan di bawah Andrea Pirlo, Massimiliano Allegri (periode kedua), dan kini Igor Tudor.
Kesimpulan: Spalletti, Harapan Baru di Turin
Penunjukan Luciano Spalletti sebagai pelatih baru Juventus bukan sekadar perubahan teknis, tetapi simbol arah baru klub. Dengan pengalaman panjang, kecerdasan taktik, dan kemampuan membangun tim yang solid, Spalletti memiliki semua bekal untuk menghidupkan kembali kejayaan Juventus di kancah domestik dan Eropa.
Kini semua mata tertuju pada Turin: apakah Spalletti mampu membawa Juventus bangkit dan kembali menjadi penguasa Serie A?
