
Federico Dimarco kehilangan kepercayaan diri di Inter Milan pada suatu titik dalam kariernya, dan pengakuan jujur ini menunjukkan sisi lain dari perjalanan pemain muda berbakat ini. Meski dikenal sebagai bek kiri andalan Nerazzurri, Dimarco sempat merasa ragu akan kemampuan dirinya sendiri ketika bersaing di tim utama. Tekanan persaingan, ekspektasi tinggi, dan perjalanan karier yang tidak selalu mulus membuatnya sempat mempertanyakan apakah ia pantas bermain di klub besar seperti Inter Milan.
Awal Karier Dimarco Bersama Inter Milan
Federico Dimarco merupakan produk asli akademi Inter Milan yang menapaki perjalanan panjang untuk menembus tim utama. Meski tumbuh besar dengan warna biru-hitam, perjalanan kariernya tidak selalu mulus. Beberapa kali ia dipinjamkan ke klub lain seperti Ascoli, Empoli, Parma, hingga Hellas Verona untuk mencari menit bermain sekaligus pengalaman kompetitif.
Namun, masa pinjaman itu sempat menimbulkan keraguan dalam dirinya. Dimarco mengaku sempat merasa tidak cukup baik untuk bermain di Inter Milan. Perasaan minder tersebut kerap membebani performanya, terutama ketika melihat persaingan ketat di posisi bek kiri yang diisi nama-nama besar.
Rasa Tidak Percaya Diri yang Menghantui
Dalam sebuah wawancara, Dimarco jujur mengungkapkan bahwa ia pernah hampir menyerah. Tekanan dari publik, ekspektasi tinggi sebagai pemain akademi, serta persaingan internal membuat mentalnya goyah.
“Ada masa di mana saya merasa tidak pantas mengenakan jersey Inter. Saya bahkan sempat kehilangan kepercayaan diri dan berpikir apakah saya memang ditakdirkan untuk bermain di sini,” ungkap Dimarco.
Hal ini menjadi pengingat bahwa perjalanan seorang pemain profesional tidak hanya ditentukan oleh kualitas teknis, tetapi juga kekuatan mental.
Dukungan dari Tim dan Pelatih
Meski sempat terpuruk, Dimarco tidak sendirian. Dukungan dari rekan setim, keluarga, serta pelatih menjadi kunci yang menghidupkan kembali rasa percaya dirinya. Simone Inzaghi, pelatih Inter Milan, diyakini memiliki peran besar dalam mengembalikan mental positif sang pemain.
Inzaghi memberi kesempatan kepada Dimarco untuk tampil lebih konsisten, termasuk di laga-laga penting Serie A maupun Liga Champions. Kepercayaan tersebut perlahan membangkitkan keyakinan Dimarco bahwa ia bisa berkontribusi besar bagi klub.
Bangkit dan Jadi Pilar Utama Inter Milan
Kini, cerita Dimarco berbeda jauh dari masa-masa kelamnya. Ia menjelma menjadi salah satu bek kiri terbaik Serie A dengan kemampuan bertahan solid sekaligus kontribusi besar dalam menyerang. Tendangan jarak jauh serta crossing akurat menjadi senjata andalannya.
Di musim lalu, Dimarco tercatat mencetak beberapa gol penting dan menjadi salah satu pemain dengan kontribusi assist terbanyak dari sektor pertahanan. Hal itu membuktikan bahwa kerja keras dan kepercayaan diri yang kembali tumbuh membuatnya bisa mencapai level tertinggi.
Inspirasi untuk Pemain Muda
Pengakuan jujur Dimarco ini memberikan pelajaran berharga, terutama bagi pemain muda yang tengah berjuang. Bahwa perjalanan karier tidak selalu mulus, dan keraguan bisa datang kapan saja. Namun, dengan dukungan lingkungan yang tepat serta keyakinan pada diri sendiri, setiap pemain dapat bangkit dan membuktikan kemampuan mereka.
Dimarco adalah bukti nyata bagaimana ketekunan dan mental kuat dapat mengubah keraguan menjadi kekuatan. Kini, ia bukan hanya sekadar pemain akademi yang berhasil menembus tim utama, tetapi juga sosok penting yang membantu Inter Milan bersaing di papan atas Italia maupun Eropa.
Kesimpulan
Perjalanan Federico Dimarco di Inter Milan menjadi kisah penuh inspirasi. Dari seorang pemain yang sempat kehilangan kepercayaan diri, kini ia berdiri sebagai salah satu bek kiri terbaik di Serie A. Kisah ini menegaskan bahwa di balik gemerlapnya sepak bola profesional, ada perjuangan mental yang tidak kalah berat dari latihan fisik.
Inter Milan patut berbangga memiliki pemain yang bukan hanya setia pada klub sejak kecil, tetapi juga mampu melewati badai keraguan dan bangkit menjadi andalan tim.