
AC Milan berhasil meraih kemenangan penting atas Bari dalam laga pramusim terbaru, dengan Christian Pulisic turut mencatatkan namanya di papan skor. Namun, meskipun tampil gemilang, Pulisic Tak Puas dengan Performa Milan secara keseluruhan. Baginya, masih banyak aspek yang harus diperbaiki jika Rossoneri ingin tampil konsisten di musim depan.
Pulisic Jadi Pembeda di Lini Serang Milan
Christian Pulisic kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pemain sayap modern yang efektif. Golnya ke gawang Bari lahir dari pergerakan tanpa bola yang cerdas, disusul penyelesaian klinis yang tak memberi peluang bagi kiper lawan. Sejak bergabung dari Chelsea pada musim panas 2023, pemain berjuluk Captain America itu memang menjadi salah satu motor serangan utama Rossoneri.
Meski begitu, Pulisic menegaskan bahwa kontribusi individu tak boleh menutupi kelemahan kolektif. Menurutnya, Milan terlalu mudah kehilangan konsentrasi di lini belakang. Hal itu memperkuat pernyataannya bahwa Pulisic Tak Puas dengan Performa Milan dalam laga ini.
Kritik Pulisic: Milan Belum Konsisten
Usai pertandingan, Pulisic menegaskan bahwa dirinya belum puas dengan penampilan Milan. Walau skor akhir berpihak pada Rossoneri, ia melihat banyak kekurangan yang masih harus dibenahi.
“Gol memang penting, tapi saya merasa permainan kami belum berada di level yang seharusnya. Kami masih terlalu mudah kehilangan bola dan kurang rapat dalam bertahan. Jika ingin bersaing di Serie A dan Liga Champions, Milan harus bermain lebih konsisten,” ujar Pulisic kepada media Italia.
Pernyataan ini sekali lagi menegaskan headline: Pulisic Tak Puas dengan Performa Milan meskipun dirinya mencetak gol kemenangan.
Performa Milan Masih Naik Turun
Kemenangan atas Bari seolah menegaskan pola yang belakangan sering terlihat: Milan mampu mencetak gol, tetapi sering kali gagal menjaga kestabilan permainan. Barisan pertahanan yang digawangi Malick Thiaw dan Fikayo Tomori masih terlihat goyah ketika menghadapi serangan balik cepat.
Sementara itu, sektor tengah juga belum sepenuhnya solid. Kehilangan bola di area vital beberapa kali hampir berbuah peluang berbahaya bagi Bari. Untungnya, keberadaan Mike Maignan di bawah mistar gawang kembali menyelamatkan Milan dari kebobolan.
Hal-hal ini membuat wajar bila Pulisic Tak Puas dengan Performa Milan, sebab Rossoneri jelas masih punya pekerjaan rumah besar sebelum musim resmi dimulai.
Pulisic dan Perannya di Musim Depan
Bagi AC Milan, Pulisic kini bukan sekadar pemain baru yang menambah kedalaman skuad, melainkan salah satu pilar utama. Musim lalu, ia mencatatkan kontribusi signifikan dengan torehan gol dan assist yang membantu Milan tetap kompetitif di papan atas Serie A.
Perannya semakin vital mengingat Rossoneri kehilangan beberapa pemain penting di bursa transfer. Kreativitas Pulisic dari sisi sayap, kecepatan, serta kemampuan membongkar pertahanan lawan akan sangat dibutuhkan. Ia juga sering menjadi pembeda dalam laga-laga ketat, sesuatu yang dicari Milan sejak lama.
Namun, tuntutan Pulisic pada rekan-rekannya menunjukkan bahwa ia tak ingin sendirian menanggung beban. Menurutnya, sukses hanya bisa diraih bila seluruh tim menunjukkan konsistensi di setiap lini.
Respon Pioli atas Kritik Pulisic
Menariknya, Stefano Pioli merespons kritik Pulisic dengan nada positif. Sang pelatih menyebut bahwa sikap kritis pemain menjadi bahan evaluasi yang penting.
“Saya senang Pulisic merasa demikian. Itu menunjukkan dia punya mentalitas kompetitif. Kami memang harus bekerja lebih keras agar bisa mencapai standar yang diharapkan,” ujar Pioli dalam konferensi pers pasca-laga.
Pioli juga menambahkan bahwa laga melawan Bari hanyalah salah satu bagian dari proses. Ia berjanji akan terus membenahi transisi pertahanan dan keseimbangan tim agar lebih stabil menghadapi lawan-lawan besar.
Ambisi Milan di Serie A dan Eropa
AC Milan jelas tidak ingin sekadar menjadi penggembira di Serie A musim depan. Setelah sempat menjuarai liga pada 2022, mereka ingin kembali ke jalur juara. Namun, persaingan semakin ketat dengan Juventus, Inter, dan Napoli yang sama-sama memperkuat skuadnya.
Selain itu, Liga Champions juga menjadi panggung penting. Dengan skuad yang semakin matang, Milan berharap bisa melangkah lebih jauh dibanding musim lalu. Untuk itu, konsistensi menjadi kata kunci, sesuatu yang terus ditekankan Pulisic dalam setiap pernyataannya.
Jika Rossoneri mampu mengatasi kelemahan di lini belakang sekaligus mempertahankan ketajaman lini depan, bukan tidak mungkin Milan kembali menjadi kekuatan menakutkan di Italia maupun Eropa.
Mentalitas Juara yang Diperlukan
Apa yang diucapkan Pulisic sejatinya mencerminkan mentalitas juara. Ia tidak terbuai dengan gol ataupun kemenangan melawan tim yang levelnya lebih rendah, melainkan fokus pada hal-hal yang bisa membuat Milan lebih baik.
Sikap ini bisa menjadi inspirasi bagi rekan setimnya. Dengan atmosfer ruang ganti yang penuh tuntutan positif, Milan punya peluang besar untuk tumbuh sebagai tim yang lebih solid. Tantangannya kini ada pada Pioli: bagaimana mengubah kritik tersebut menjadi energi untuk memperbaiki kelemahan.
Fans Milan tentu berharap bahwa gol ke gawang Bari hanyalah awal dari perjalanan panjang Pulisic di musim baru. Lebih dari sekadar pencetak gol, ia ingin menjadi pemimpin yang membawa Rossoneri kembali ke puncak kejayaan.