
Musim 2025/26 menjadi era baru bagi Juventus, klub raksasa Serie A yang tengah mencoba bangkit dari keterpurukan beberapa musim terakhir. Penunjukan Thiago Motta sebagai pelatih utama menggantikan Massimiliano Allegri membawa angin segar ke Turin. Namun, satu masalah masih membayangi: skuad Juventus Masih Kurang Pemain Berkualitas untuk bersaing di level tertinggi.
Walau sudah melakukan beberapa rekrutan penting, Juventus dinilai belum menyelesaikan semua lubang di skuad mereka. Tanpa penambahan pemain berkelas internasional, impian kembali mendominasi Serie A dan berbicara banyak di Liga Champions bisa jadi hanya tinggal harapan.
Bursa Transfer: Aktif, Tapi Belum Cukup
Di musim panas 2025 ini, Juventus telah menunjukkan niat membangun ulang skuad. Beberapa nama penting yang sudah masuk antara lain:
- Douglas Luiz (Aston Villa) – Gelandang box-to-box
- Khephren Thuram (Nice) – Gelandang energik dengan kemampuan bertahan
- Carlos Alcaraz (permanen dari Southampton) – Gelandang muda berbakat
Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada tambahan besar di lini belakang dan lini depan. Sementara tim-tim rival seperti Inter Milan dan Napoli justru bergerak agresif dengan menambah pemain bintang seperti Joshua Zirkzee, Teun Koopmeiners, dan Berardi.
Analisis Lini Per Lini Juventus 2025/26
1. Kiper
- Wojciech Szczesny masih menjadi pilihan utama. Namun usianya yang sudah 35 tahun menuntut adanya regenerasi. Juventus belum memiliki pelapis yang benar-benar siap.
2. Bek Tengah
- Bremer menjadi andalan utama, namun minim pendamping yang sepadan.
- Danilo, Alex Sandro, dan Rugani sudah melewati masa emasnya.
- Tidak ada bek muda yang siap jadi andalan.
Kebutuhan: Bek tengah muda tangguh dan bek serba bisa.
3. Lini Tengah
- Kombinasi Douglas Luiz, Thuram, dan Locatelli terlihat solid.
- Namun tidak ada playmaker kreatif yang mampu mengatur tempo dan menciptakan peluang dari lini kedua.
Kebutuhan: Gelandang serang atau trequartista dengan visi tajam.
4. Lini Serang
- Vlahović belum mendapat suplai maksimal.
- Federico Chiesa tak konsisten dan rawan cedera.
- Moise Kean dan Milik masih belum bisa diandalkan untuk pertandingan besar.
Kebutuhan: Winger eksplosif dan striker pelapis berkualitas.
Permasalahan Taktikal: Formasi Baru Butuh Adaptasi
Thiago Motta kemungkinan akan membawa formasi khasnya: 4-2-3-1 atau 3-4-2-1 yang fleksibel dalam menyerang. Namun, formasi tersebut membutuhkan pemain teknis dengan kecerdasan bermain tinggi — hal yang saat ini belum sepenuhnya dimiliki oleh skuad Juventus.
Gelandang kreatif seperti Szoboszlai, Florian Wirtz, atau bahkan Albert Gudmundsson menjadi tipe pemain yang sangat dibutuhkan untuk menjadi penghubung antara lini tengah dan lini depan.
Apa Kata Pengamat?
Menurut jurnalis sepak bola Italia, Luca Marchetti, Juventus masih berada dalam masa transisi yang kompleks:
“Thiago Motta datang dengan ide progresif. Tapi untuk mengaplikasikan sistemnya, Juventus perlu pemain dengan teknik dan fleksibilitas tinggi. Saat ini, skuad mereka masih terlalu kaku dan konservatif.”
Bahkan beberapa eks pemain seperti Claudio Marchisio dan Del Piero juga menyarankan manajemen agar lebih berani memburu pemain kelas dunia jika ingin kembali ke papan atas Eropa.
Target Transfer yang Masih Dipantau Juventus
Berikut beberapa nama yang masih masuk dalam radar Juventus:
- Riccardo Calafiori (Bologna) – Bek muda Italia yang piawai membangun serangan.
- Nico Williams (Athletic Bilbao) – Winger cepat yang cocok untuk sistem Motta.
- Giovanni Leoni (Sampdoria) – Bek muda bertalenta, potensial sebagai aset jangka panjang.
- Albert Gudmundsson (Genoa) – Kreator serangan yang fleksibel.
Namun, keuangan Juventus yang masih terbatas pasca krisis finansial membuat negosiasi berjalan lambat. Klub harus menjual pemain lebih dulu untuk membuka ruang belanja.
Fans Menuntut Lebih
Fanbase Juventus, yang terbiasa dengan kesuksesan dan dominasi domestik, mulai frustrasi. Mereka menilai bahwa manajemen belum menunjukkan ambisi nyata untuk kembali juara.
Tagar seperti #BackToTheTop dan #JuventusWakeUp sempat ramai di media sosial setelah performa tidak meyakinkan di laga pramusim melawan tim Asia dan Amerika Latin.
Juventus Butuh Aksi Nyata, Bukan Janji
Transformasi Juventus tidak akan terjadi dalam semalam. Namun, Juventus Masih Kurang Pemain Berkualitas benar-benar ingin membawa kembali klub ke level top Eropa, menambah pemain berkualitas adalah keharusan, bukan pilihan.
Waktu di bursa transfer musim panas masih tersedia. Namun jika tidak dimanfaatkan maksimal, Juventus berisiko menjalani musim lagi dengan target realistis sekadar finis di empat besar — bukan status yang pantas untuk klub sekelas Bianconeri.