
Mengawali era baru pasca-kepergian Jürgen Klopp, Liverpool kini tengah menata ulang Tiga Skema Alternatif fondasi taktik dan struktur tim bersama pelatih anyar Arne Slot. Mantan pelatih Feyenoord itu membawa pendekatan berbeda yang menuntut fleksibilitas dan transisi cepat, serta adaptasi dari para pemain.
Dalam beberapa sesi pramusim dan pertandingan uji coba. Tiga Skema Alternatif terlihat mulai menguji beberapa formasi dan pendekatan taktik berbeda. Hal ini dianggap krusial mengingat Liverpool akan menghadapi jadwal padat di Premier League, Liga Champions, dan turnamen domestik.
Berikut adalah tiga skema taktik alternatif yang sedang disiapkan Liverpool untuk musim 2025/26:
1. Formasi 4-2-3-1 Fleksibel dan Menyerang
Skema ini menjadi formasi utama yang digunakan Arne Slot di Feyenoord dan tampaknya akan menjadi fondasi taktik Liverpool musim depan. Formasi 4-2-3-1 memberikan keseimbangan antara kreativitas di lini tengah dan kekuatan lini serang.
Perkiraan susunan pemain:
- Kiper: Alisson
- Bek: Alexander-Arnold, Konaté, van Dijk, Robertson
- Gelandang Bertahan: Mac Allister, Endo/Gravenberch
- Gelandang Serang: Szoboszlai
- Sayap: Luis Díaz, Salah
- Striker: Darwin Núñez
Slot menyukai dua pivot untuk menjaga keseimbangan, memungkinkan satu gelandang menyerang bergerak bebas di belakang striker. Dalam skema ini, Szoboszlai atau Harvey Elliott bisa menjadi playmaker dinamis yang menghubungkan lini tengah dan depan.
Keunggulan skema ini adalah kontrol terhadap permainan di tengah, opsi umpan vertikal cepat, dan kebebasan lini serang untuk berimprovisasi.
2. Formasi 4-3-3 Warisan Klopp yang Dimodifikasi
Meski Slot membawa filosofi baru, formasi 4-3-3 ala Klopp masih menjadi opsi kuat, terutama untuk lawan-lawan tangguh yang membutuhkan pressing tinggi. Namun versi Slot lebih fokus pada penguasaan bola daripada gegenpressing.
Perkiraan susunan pemain:
- Kiper: Alisson
- Bek: Bradley/Alexander-Arnold, Konaté, van Dijk, Gomez
- Gelandang: Mac Allister, Gravenberch, Szoboszlai
- Penyerang: Díaz, Salah, Gakpo/Núñez
Dalam variasi Slot, full-back lebih cenderung bermain sebagai inverted fullback, khususnya Trent yang bisa bergerak ke tengah saat membangun serangan. Ini menciptakan keunggulan jumlah pemain di lini tengah dan mempercepat sirkulasi bola.
Skema ini ideal untuk pertandingan di mana Liverpool ingin mendominasi penguasaan bola dan mengatur tempo permainan secara konstan.
3. Formasi 3-4-2-1 Eksperimen dan Opsi Taktis Tambahan
Formasi ini mulai terlihat dalam sesi latihan pramusim. Slot mencoba memainkan tiga bek sejajar dengan dua wingback dinamis dan dua gelandang kreatif yang mendukung penyerang tunggal. Ini cocok digunakan saat Liverpool menghadapi tim-tim yang bermain bertahan dalam blok rendah.
Perkiraan susunan pemain:
- Kiper: Alisson
- Tiga Bek: van Dijk, Konaté, Gomez
- Wingback: Alexander-Arnold (kanan), Robertson (kiri)
- Gelandang: Mac Allister, Szoboszlai
- Playmaker: Elliott, Díaz
- Striker: Darwin Núñez
Dengan formasi ini, Liverpool mampu memperluas lapangan sekaligus mempertahankan kestabilan saat kehilangan bola. Transisi menyerang juga menjadi lebih eksplosif karena wingback punya ruang untuk bergerak tanpa harus selalu mundur jauh.
Meski belum sepenuhnya matang, skema ini bisa menjadi senjata rahasia untuk pertandingan besar atau ketika taktik utama menemui jalan buntu.
Fleksibilitas Taktik adalah Kunci
Pelatih asal Belanda ini dikenal sebagai juru taktik yang tak kaku dengan satu pendekatan. Ia mengutamakan struktur, tetapi juga memberi ruang kreativitas individu. Dalam beberapa wawancara, Slot menyebut pentingnya memiliki “rencana B dan C” agar tim tidak mudah ditebak lawan.
“Saya tidak mengubah DNA klub, tetapi saya ingin menambah lapisan baru pada cara Liverpool bermain,” ujar Slot saat ditanya soal adaptasi gaya mainnya di Premier League.
Performa Taktik di Pramusim
Dalam tiga laga uji coba pertama, Liverpool sudah menerapkan ketiga skema ini. Berikut hasil awalnya:
- vs Celtic (4-2-3-1): menang 3-1
- vs Sevilla (3-4-2-1): imbang 2-2
- vs Lyon (4-3-3): menang 2-0
Slot terlihat menekankan pada pola passing cepat, tekanan di lini kedua, dan peran aktif para gelandang dalam build-up. Pergeseran peran Alexander-Arnold menjadi inverted wingback juga jadi sorotan.
Liverpool Lebih Dinamis di Era Slot
Dengan tiga skema alternatif yang mulai dikembangkan, Liverpool kini memasuki era baru yang lebih dinamis dan tak mudah ditebak. Fleksibilitas ini penting untuk menavigasi ketatnya jadwal dan gaya bermain beragam lawan di Premier League maupun Eropa.
Tiga formasi ini bukan hanya variasi, tapi senjata strategis yang memungkinkan Liverpool beradaptasi dan berkembang di bawah kepemimpinan Arne Slot. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, The Reds bisa kembali menjadi kekuatan dominan di Inggris dan Eropa.