
Ada Apa dengan Real Madrid? selalu menjadi sorotan. Namun, musim panas 2025 ini, perhatian terhadap Los Blancos meningkat tajam karena berbagai isu internal dan eksternal yang terus berkembang. Mulai dari rumor transfer yang tak henti, masa depan pemain senior, hingga arah taktik baru dari Carlo Ancelotti, semuanya menandakan bahwa Real Madrid sedang memasuki fase transisi yang krusial.
1. Rumor Transfer: Jual-Beli Besar-Besaran
Antonio Rüdiger Menuju Pintu Keluar?
Salah satu kabar paling mengejutkan datang dari lini pertahanan. Bek tengah asal Jerman, Antonio Rüdiger, dikabarkan sedang dalam proses negosiasi dengan klub Arab Saudi. Tawaran dengan nilai gaji fantastis dan kontrak berdurasi panjang menjadi daya tarik utama bagi pemain berusia 32 tahun itu.
Meskipun Rüdiger tampil solid sepanjang musim lalu, Real Madrid mulai mempertimbangkan untuk melakukan penyegaran skuad demi membuka ruang bagi pemain muda. Kehilangan Rüdiger tentu akan menjadi pukulan, namun klub dikabarkan siap mempromosikan Rafa Marín atau mengejar bek muda potensial lainnya.
Mbappé Resmi, Target Lain Menyusul
Setelah bertahun-tahun menjadi rumor, Kylian Mbappé akhirnya resmi bergabung ke Real Madrid secara gratis dari PSG. Transfer ini bukan hanya soal kekuatan serangan, tapi juga simbol kebangkitan proyek Galacticos 3.0.
Namun, Mbappé bukan satu-satunya pemain baru. Real Madrid juga dikaitkan dengan Álvaro Carreras, mantan pemain akademi Manchester United yang kini bersinar di La Liga. Bek kiri ini dinilai sebagai solusi jangka panjang untuk menambah kedalaman di sektor sayap bertahan.
2. Luka Modric: Legenda yang Mulai Menepi
Meski baru menandatangani perpanjangan kontrak hingga Juni 2026, Luka Modric belum tampak dalam sesi latihan pramusim Real Madrid. Absennya pemain berusia 39 tahun itu menimbulkan spekulasi terkait masa depannya.
Beberapa media Spanyol menyebutkan bahwa Modric tengah mempertimbangkan untuk gantung sepatu atau bahkan pindah ke MLS. Namun, pihak klub menegaskan bahwa sang pemain sedang menyelesaikan urusan pribadi dan tetap menjadi bagian dari rencana musim 2025/26.

3. Strategi Carlo Ancelotti: Antara Regenerasi dan Prestasi
Pelatih kepala Carlo Ancelotti memasuki musim terakhirnya di Santiago Bernabéu sebelum pindah ke Timnas Brasil. Tapi musim ini, ia tidak ingin hanya sekadar menutup era. Ia ingin meninggalkan warisan.
Dengan kedatangan Mbappé, Endrick, dan Arda Güler, Ancelotti berencana mengubah pendekatan taktik menjadi lebih dinamis dan fleksibel. Formasi dasar 4-3-3 kemungkinan akan diganti dengan 4-2-3-1 atau 4-4-2 diamond, tergantung lawan dan ketersediaan pemain.
Namun, regenerasi juga memiliki tantangan tersendiri. Persaingan di lini serang semakin ketat, membuat beberapa pemain seperti Rodrygo atau Joselu bisa kehilangan menit bermain. Hal ini berpotensi memicu ketegangan internal jika tidak dikelola dengan bijak.
4. Masalah Internal: Kompetisi Sehat atau Ancaman Harmoni?
Meski tidak ada konflik terbuka, beberapa laporan menyebut adanya ketegangan kecil antar pemain yang bersaing di posisi sama, terutama di sektor depan. Vinícius Jr., Mbappé, dan Rodrygo semuanya bermain di posisi yang mirip, dan Ancelotti harus memastikan tidak ada ego yang mengganggu harmoni tim.
Selain itu, sejumlah pemain muda juga mulai menuntut menit bermain lebih banyak. Nico Paz, Güler, dan Fran García tampil impresif musim lalu dan enggan hanya menjadi cadangan abadi.
5. Target Musim 2025/2026: Trofi atau Transisi?
Musim baru menjadi pertaruhan besar. Di satu sisi, Real Madrid dituntut untuk kembali menjuarai La Liga dan Liga Champions, terutama setelah gagal total di musim lalu. Di sisi lain, klub juga tengah dalam fase regenerasi yang membutuhkan waktu dan kesabaran.
Dengan skuad muda yang mulai matang dan beberapa bintang baru, Real Madrid punya potensi besar. Namun, keberhasilan musim ini sangat bergantung pada bagaimana Ancelotti mengelola ego, menjaga kebugaran pemain, dan menyatukan berbagai karakter dalam ruang ganti.

Ada apa dengan Real Madrid? Jawabannya: banyak.
Klub ini sedang berada dalam pusaran transisi yang menentukan arah masa depan mereka. Dari hengkangnya pemain senior, datangnya bintang muda, eksperimen taktik baru, hingga tantangan menjaga harmoni tim—semuanya menandai bahwa musim 2025/2026 bukan sekadar musim biasa bagi Los Blancos.
Jika Real Madrid berhasil melalui masa ini dengan solid, bukan tidak mungkin mereka kembali mendominasi Eropa di tahun-tahun mendatang.