
Juventus salah satu klub terbesar di Italia saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan menjelang musim baru Serie A. Meskipun sudah memiliki skuad bertabur bintang dan pelatih baru Igor Tudor, klub berjuluk Bianconeri ini masih memiliki Dua Titik Lemah Juventus perlu segera diperbaiki agar bisa kembali bersaing di level tertinggi.
1. Kreativitas Lini Tengah yang Minim
Lini tengah Dua Titik Lemah Juventus sorotan utama karena minimnya kreativitas dalam membangun serangan. Juventus lebih banyak mengandalkan gelandang yang fokus pada kerja keras, pressing, dan disiplin bertahan daripada pengatur serangan yang bisa membuka ruang dan menciptakan peluang.
Masalah Kreativitas:
- Juventus kekurangan gelandang playmaker sejati yang mampu mengendalikan tempo dan memberikan umpan terobosan berbahaya.
- Para gelandang yang ada seperti Manuel Locatelli dan Weston McKennie memiliki peran lebih ke fisik dan kerja keras, bukan kreatifitas.
- Ketiadaan kreativitas membuat Juventus kesulitan menembus pertahanan lawan, terutama menghadapi tim dengan blok pertahanan rendah.
Dampak:
- Pola serangan Juventus menjadi mudah diprediksi dan kurang variatif.
- Peluang mencetak gol berkurang karena tidak ada gelandang yang mampu membuat perbedaan dengan umpan-umpan kunci.
Solusi:
- Mendatangkan gelandang kreatif yang mampu menjadi “otak” permainan.
- Mengembangkan dan memberi kepercayaan kepada pemain muda yang punya potensi kreatif.
- Tudor perlu menyesuaikan taktik agar memberi ruang lebih bagi gelandang kreatif untuk beraksi.

2. Ketergantungan Berlebihan pada Striker Utama
Lini depan Juventus saat ini sangat bergantung pada sosok Dušan Vlahović sebagai pencetak gol utama. Ketergantungan ini bisa menjadi bumerang jika Vlahović mengalami cedera, kelelahan, atau kehilangan sentuhan golnya.
Permasalahan:
- Cadangan penyerang seperti Arkadiusz Milik dan Moise Kean belum bisa konsisten tampil maksimal sebagai alternatif.
- Terlalu banyak serangan yang diarahkan ke Vlahović, sehingga mudah dipantau dan dibendung oleh lawan.
- Kurangnya variasi di lini depan membuat tim mudah ditebak dan rentan stagnasi serangan.
Dampak:
- Ketika Vlahović absen, Juventus kehilangan daya gedor signifikan.
- Jadwal padat dan kelelahan bisa memperparah ketergantungan tersebut.
Solusi:
- Menambah stok penyerang berkualitas yang bisa jadi alternatif.
- Mengembangkan strategi serangan yang tidak hanya mengandalkan bola panjang atau crossing ke Vlahović.
- Memberi kesempatan lebih kepada pemain muda untuk berkembang di lini depan.

Dua titik lemah Juventus, yaitu minimnya kreativitas di lini tengah dan ketergantungan berlebihan pada striker utama Dušan Vlahović, harus segera dibenahi agar klub bisa kembali ke jalur kemenangan dan meraih prestasi di Serie A maupun kompetisi Eropa. Dengan perbaikan di area tersebut, Juventus bisa menjadi tim yang lebih seimbang dan sulit ditebak lawan.
Manajemen klub dan pelatih Igor Tudor memiliki pekerjaan besar untuk menyiapkan skuad yang lebih kompetitif dan fleksibel agar target juara musim ini bisa tercapai.