
Barcelona, Spanyol – Nama Lamine Yamal makin mencuat di jagat sepak bola Eropa. Meskipun baru berusia 17 tahun, Lamine Yamal Rebut Ballon d’Or di masa mendatang. Bahkan, sejumlah analis dan legenda sepak bola menilai bahwa bakat luar biasa yang ia miliki bisa membuatnya memenangi penghargaan tersebut lebih cepat dari yang dibayangkan.
Performa gemilang Lamine Yamal bersama Spanyol di Euro 2024 membuat dunia tercengang. Ia tampil sebagai starter reguler, mencetak gol mencatat assist penting, serta menjadi senjata utama dari sisi kanan serangan La Roja. Kepercayaan pelatih Luis de la Fuente terhadap pemain belia ini terbukti tepat, karena mampu tampil tenang menentukan di level tertinggi.
Rekor dan Performa Fenomenal
Lamine Yamal menjadi pemain termuda dalam sejarah Euro yang tampil sebagai starter, mencetak gol, dan menyumbang assist. Tak hanya itu, ia juga menjadi andalan utama Barcelona sepanjang musim 2024/2025, tampil di lebih dari 45 laga dan mencetak lebih dari 12 gol serta 15 assist di semua kompetisi.
Rekor dan pencapaiannya di usia belia ini membandingkan dirinya dengan ikon-ikon muda lain seperti:
- Lionel Messi (debut di usia 17, Ballon d’Or pertama di usia 22)
- Kylian Mbappé (bersinar di usia 18, Piala Dunia 2018)
- Wayne Rooney (Euro 2004, usia 18 tahun)
Namun, tak sedikit yang menilai Yamal bisa melampaui mereka jika tetap konsisten dan bebas dari cedera.
Pujian dari Tokoh Sepak Bola Dunia
Sejumlah nama besar angkat bicara soal potensi luar biasa Lamine Yamal:
- Xavi Hernandez: “Dia bisa menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa jika tetap rendah hati dan fokus.”
- Luis Enrique: “Saya melihat dia seperti Messi muda, dengan kontrol bola dan visi bermain yang luar biasa.”
- Rio Ferdinand (eks Manchester United): “Jika ada pemain muda yang bisa merebut Ballon d’Or dalam waktu dekat, Yamal salah satunya.”
Peluang Rebut Ballon d’Or: Terlalu Dini?
Meskipun usianya baru 17 tahun, para pengamat tak menutup kemungkinan Lamine Yamal bisa masuk dalam 10 besar nominasi Ballon d’Or jika Spanyol menjuarai Euro dan Barcelona mengakhiri musim dengan gelar.
Namun, Ballon d’Or selama ini identik dengan pemain yang memiliki konsistensi dalam semusim penuh, serta membawa tim meraih trofi besar. Meski begitu, para juri dari France Football pernah memberi kejutan dengan memasukkan pemain muda seperti Mbappé, João Félix, atau Bellingham dalam daftar pendek di usia belia.

Kombinasi Bakat & Mental Juara
Yang membuat Lamine Yamal menonjol bukan hanya bakat teknisnya, tapi juga ketenangan dan kedewasaannya di lapangan. Ia tidak menunjukkan kegugupan meski tampil di turnamen sebesar Euro, di depan ribuan penonton, dan melawan bek-bek kelas dunia.
Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, menyebut Yamal sebagai “pemain yang mentalnya seperti usia 30 tahun”. Hal ini bisa menjadi faktor pembeda yang membuatnya melesat jauh lebih cepat dibanding pemain muda lain.
Lamine Yamal saat ini mungkin baru 17 tahun, namun performanya bersama Barcelona dan timnas Spanyol telah membuka mata dunia bahwa ia adalah calon bintang besar. Jika mampu mempertahankan performa, menjauhi cedera, terus berkembang, mungkin Ballon d’Or bisa menjadi miliknya lebih cepat dari yang diprediksi.
Apakah Yamal akan mencetak sejarah sebagai pemenang termuda Ballon d’Or? Waktu yang akan menjawabnya. Tapi satu hal pasti, dunia sepak bola sudah menyaksikan lahirnya permata baru dari La Masia.