Periode berat AC Milan kini menjadi sorotan besar di Serie A setelah Rossoneri bersiap menghadapi tiga laga sulit berturut-turut melawan Atalanta, AS Roma, dan Inter Milan. Rangkaian pertandingan ini bisa menjadi titik penentu arah perjalanan skuad asuhan Stefano Pioli, apakah mereka mampu bertahan di jalur perebutan Scudetto atau justru tergelincir dari persaingan papan atas.
Ujian Konsistensi di Serie A
Musim ini, AC Milan tampil cukup menjanjikan di bawah arahan Stefano Pioli. Meski sempat terganggu oleh inkonsistensi lini belakang, performa menyerang mereka tetap solid. Rafael Leão, Christian Pulisic, dan Olivier Giroud menjadi pemain paling berpengaruh sejauh ini. Namun, tiga laga ke depan akan menjadi ujian sesungguhnya bagi tim merah-hitam.
Pertama, Milan akan menghadapi Atalanta, tim yang dikenal dengan pressing tinggi dan permainan agresif. Gian Piero Gasperini selalu menjadi momok bagi Milan karena taktiknya mampu menekan klub besar seperti Juventus atau Napoli. Dalam laga ini, pertahanan Milan harus benar-benar siap menghadapi serangan cepat dan pergerakan tanpa bola khas Atalanta.
Setelah itu, mereka akan bertemu AS Roma yang kini tampil lebih solid di bawah Daniele De Rossi. Roma memiliki lini tengah kuat dan transisi cepat berkat Paulo Dybala serta Romelu Lukaku. Duel ini bukan sekadar pertarungan taktik, tetapi juga pertaruhan moral. Milan harus menang untuk menjaga kepercayaan diri sebelum menghadapi Derby della Madonnina.
Derby della Madonnina: Penentu Arah Musim
Puncak dari periode berat ini adalah Derby della Madonnina melawan Inter Milan. Derby ini selalu menjadi laga penuh gengsi dan tekanan emosional tinggi. Inter, yang kini tampil sangat konsisten di bawah Simone Inzaghi, unggul dalam hal kedalaman skuad dan efisiensi serangan. Bagi Milan, laga ini lebih dari sekadar tiga poin — ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka masih sejajar dengan rival sekota yang mendominasi Serie A dalam dua musim terakhir.
Stefano Pioli akan dituntut cerdas dalam rotasi pemain. Dengan jadwal padat dan kondisi fisik beberapa pemain kunci yang belum optimal, Pioli harus bisa menyeimbangkan antara menjaga kebugaran dan mempertahankan ritme permainan. Kegagalan dalam mengatur rotasi bisa berakibat fatal di laga derby yang menuntut intensitas tinggi selama 90 menit.
Pioli dalam Tekanan, Modric dan Tomori Jadi Kunci
Stefano Pioli kembali berada di bawah tekanan. Kritik terhadap dirinya mulai terdengar setelah beberapa hasil imbang yang tidak seharusnya terjadi. Namun, kabar baik datang dari lini tengah: Luka Modric mulai menunjukkan peran penting sebagai pengatur tempo permainan. Kehadirannya tidak hanya memberi stabilitas, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri pemain muda seperti Tijjani Reijnders dan Yacine Adli.
Di sisi lain, Fikayo Tomori akan menjadi kunci di lini belakang. Setelah pulih dari cedera, Tomori kembali menunjukkan kepemimpinannya dan kemampuan dalam membaca permainan lawan. Kombinasinya dengan Malick Thiaw akan menjadi faktor penentu dalam menghadapi tekanan dari trio penyerang lawan seperti Dybala, Lookman, atau Lautaro Martínez.
Target Minimal: Tujuh Poin dari Sembilan
Dalam tiga laga ini, target realistis bagi Milan adalah minimal tujuh poin dari sembilan. Kemenangan atas Atalanta dan Roma menjadi prioritas utama, sementara hasil imbang melawan Inter bisa dianggap sukses jika performa tim tetap solid. Dengan begitu, mereka bisa mempertahankan posisi di papan atas dan tetap bersaing dengan Juventus dan Napoli dalam perebutan gelar juara.
Namun, jika hasil sebaliknya terjadi — misalnya hanya dua atau tiga poin dari tiga laga — maka tekanan besar akan datang dari fans dan media. Situasi seperti ini bisa mengguncang ruang ganti, terutama jika muncul rumor perpecahan antara pemain dan pelatih. Oleh karena itu, manajemen Milan juga perlu memastikan dukungan penuh kepada Pioli agar tim tetap fokus menghadapi jadwal padat.
Penutup: Momentum untuk Bangkit atau Tersungkur
Periode berat ini bisa menjadi momen kebangkitan AC Milan atau justru titik awal kemerosotan mereka. Stefano Pioli, Modric, Tomori, dan Leão memiliki peran besar dalam menjaga kestabilan performa tim. Jika mereka mampu melewati tiga laga berat ini dengan hasil positif, kepercayaan diri Milan akan melonjak — dan Scudetto kembali menjadi target realistis.
Namun jika tidak, perdebatan soal masa depan Pioli bisa kembali mencuat, dan Milan harus bersiap untuk tekanan besar dari fans yang menginginkan perubahan. Apa pun hasilnya, periode ini akan menjadi bab penting dalam perjalanan Rossoneri musim ini.
