
Xabi Alonso
Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso, angkat bicara dengan nada tegas setelah bek muda Dean Huijsen mendapat kartu merah kontroversial dalam pertandingan Bundesliga 2025/26 melawan Borussia Mönchengladbach. Alonso menilai keputusan wasit bukan hanya keliru, tetapi juga mengubah jalannya pertandingan secara drastis.
Leverkusen, yang sedang memburu posisi puncak klasemen, harus puas dengan hasil imbang 1-1 akibat insiden tersebut. Alonso menegaskan bahwa keputusan itu menodai semangat fair play Bundesliga.
Kronologi Insiden Kartu Merah
Pertandingan di BayArena, Leverkusen, Minggu malam (waktu setempat) berlangsung ketat sejak menit awal. Pada menit ke-63, Huijsen berusaha menghentikan serangan balik cepat lawan dengan tekel menyamping.
- Awal Keputusan: Wasit awalnya hanya mengeluarkan kartu kuning.
- Campur Tangan VAR: Setelah meninjau tayangan ulang melalui VAR, wasit mengubah keputusan menjadi kartu merah langsung karena dianggap sebagai tekel berbahaya.
Keputusan ini menimbulkan protes keras dari para pemain Leverkusen. Xabi Alonso bahkan terlihat berdiri lama di pinggir lapangan, berbicara dengan ofisial keempat sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Reaksi Keras Xabi Alonso
Dalam konferensi pers pascalaga, Alonso menyampaikan kemarahannya secara terbuka:
“Saya sangat kecewa. Itu bukan tekel yang pantas diganjar kartu merah. Dean hanya mencoba menghentikan pergerakan bola, bukan mencederai lawan,” ujar Alonso.
Pelatih asal Spanyol itu juga mempertanyakan konsistensi penerapan aturan:
“VAR seharusnya membantu keadilan, tetapi malam ini malah membuat keputusan yang merugikan kami. Saya berharap federasi mengevaluasi insiden ini.”
Dampak Langsung bagi Bayer Leverkusen
Setelah kartu merah Huijsen, Leverkusen terpaksa bermain dengan 10 pemain selama hampir 30 menit terakhir. Tim yang sebelumnya mendominasi pertandingan harus menurunkan tempo dan lebih fokus bertahan.
Hasilnya, Borussia Mönchengladbach berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 pada menit ke-78 melalui serangan balik cepat.
Kehilangan Huijsen juga menjadi masalah besar karena:
- Rotasi Bek Tengah Terbatas: Leverkusen sudah kehilangan satu bek senior karena cedera.
- Jadwal Padat: Dalam dua minggu ke depan, Leverkusen dijadwalkan menghadapi laga Bundesliga krusial serta pertandingan babak grup Liga Champions.
Sorotan pada Kinerja Wasit dan VAR Bundesliga
Keputusan wasit memicu perdebatan luas di kalangan pengamat sepak bola Jerman. Banyak analis menilai tekel Huijsen masih dalam batas wajar. Mantan wasit Bundesliga, Markus Merk, kepada media lokal mengatakan:
“Bagi saya, itu pelanggaran yang cukup untuk kartu kuning, tidak lebih. VAR seharusnya tidak menekan wasit untuk mengubah keputusannya kecuali ada kesalahan yang sangat jelas.”
Kontroversi ini menambah daftar panjang perdebatan soal konsistensi penggunaan VAR di Bundesliga musim ini.
Statistik dan Catatan Pertandingan
- Penguasaan Bola: Leverkusen 58% – Mönchengladbach 42%
- Tembakan Tepat Sasaran: Leverkusen 6 – Mönchengladbach 4
- Pelanggaran: Leverkusen 11 – Mönchengladbach 14
Data tersebut menunjukkan Leverkusen sebenarnya unggul dalam permainan sebelum kartu merah mengubah dinamika.
Rencana Banding dan Langkah Selanjutnya
Manajemen Bayer Leverkusen dikabarkan tengah menyiapkan banding resmi ke Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) untuk meninjau kembali kartu merah Huijsen. Klub berharap larangan bermain bisa dibatalkan atau setidaknya dikurangi, mengingat pentingnya peran Huijsen di lini belakang.
Jika banding tidak dikabulkan, Huijsen berpotensi absen di dua laga Bundesliga berikutnya, termasuk pertandingan besar melawan Bayern Munich, yang bisa berpengaruh pada perebutan gelar.
Kesimpulan
Kemurkaan Xabi Alonso terhadap kartu merah Dean Huijsen bukan sekadar emosi sesaat. Insiden ini memunculkan pertanyaan besar tentang keadilan dan konsistensi keputusan wasit serta penggunaan VAR di Bundesliga.
Bayer Leverkusen kini menghadapi tantangan berat untuk tetap berada di jalur juara, sementara para penggemar menunggu apakah federasi akan merespons protes klub.