
Kedatangan Xabi Alonso sebagai pelatih Real Madrid pada musim panas 2025 menandai era baru dalam manajemen klub. Mantan gelandang elegan Los Blancos itu bukan hanya membawa ide-ide segar di lapangan tetapi juga Xabi Memiliki Kendali Lebih Dari kepada pelatih sebelumnya.
Kendali ini mencakup taktik, transfer, hingga pengelolaan jangka panjang skuad — sesuatu yang selama ini menjadi area yang sangat dikontrol manajemen.
Kewenangan Luas dari Florentino Pérez
Florentino Pérez terkenal sebagai presiden yang aktif terlibat dalam semua aspek klub, terutama kebijakan transfer. Namun, hubungan spesialnya dengan Xabi Alonso membuatnya memberikan kepercayaan lebih besar.
Indikasi kendali penuh yang dimiliki Xabi Alonso:
- Daftar transfer berdasarkan rekomendasinya dieksekusi tanpa banyak intervensi.
- Kebebasan memilih skuad inti tanpa tekanan untuk memainkan pemain bintang tertentu demi alasan komersial.
- Peran strategis di akademi Valdebebas, termasuk memutuskan promosi pemain muda ke tim utama.
- Wewenang menyusun rencana jangka panjang untuk perombakan skuad dalam 3–4 musim ke depan.
Menurut laporan media Spanyol, Pérez melihat Xabi sebagai “investasi pelatih” yang bisa menjadi proyek panjang, bukan solusi sementara.
Pendekatan Taktik Modern
Xabi Alonso datang dengan reputasi sebagai pelatih muda yang inovatif. Suksesnya membawa Bayer Leverkusen meraih gelar Bundesliga tanpa kekalahan menjadi bukti kemampuannya menggabungkan estetika permainan dan efektivitas.
Di Madrid, ia menerapkan:
- Formasi fleksibel antara 4-3-3, 3-4-2-1, atau 4-2-3-1 tergantung lawan.
- Build-up terstruktur dari belakang dengan bek tengah yang aktif mendistribusikan bola.
- Overload di sayap untuk menciptakan keunggulan jumlah pemain.
- Pressing terukur — agresif saat dibutuhkan, tetapi tetap menjaga shape pertahanan.
- Rotasi efektif untuk menjaga kebugaran di tengah jadwal padat.
Kebebasan yang diberikan Pérez membuat Xabi lebih berani melakukan eksperimen taktik, sesuatu yang jarang dilakukan pelatih Madrid sebelumnya karena tekanan hasil instan.
Perbedaan Mencolok dengan Pelatih Sebelumnya
- Carlo Ancelotti
- Fokus pada stabilitas dan hubungan baik dengan pemain.
- Transfer pemain sebagian besar ditentukan manajemen.
- Jarang melakukan perubahan besar pada sistem permainan.
- Zinedine Zidane
- Sukses besar di Liga Champions.
- Sering menginginkan perombakan skuad, namun beberapa permintaannya tidak diakomodasi Pérez.
- Lebih mengandalkan pengalaman pemain senior.
- José Mourinho
- Mengubah mentalitas tim menjadi lebih kompetitif.
- Memiliki batasan besar dalam kebijakan transfer.
- Sering terlibat konflik internal dengan manajemen.
Xabi Alonso berbeda karena memiliki peran ganda: pelatih utama, manajer transfer, dan pengarah pengembangan akademi.
Fokus pada Regenerasi dan Pemain Muda
Xabi menaruh perhatian besar pada regenerasi skuad:
- Arda Güler mendapat peran lebih besar di lini serang.
- Nico Paz mulai dilibatkan secara reguler di lini tengah.
- Bek muda seperti Marvel diberi kesempatan bermain di laga-laga besar.
Filosofi ini selaras dengan visi Pérez untuk menjaga keberlanjutan prestasi tanpa selalu bergantung pada transfer mahal.
Hubungan Xabi Alonso dan Florentino Pérez
Keduanya memiliki sejarah panjang sejak Xabi menjadi pemain Madrid pada 2009–2014.
- Pérez mengagumi profesionalisme Xabi di lapangan dan kepemimpinannya di ruang ganti.
- Saat memutuskan mencari pelatih baru pada 2025, Pérez mengutamakan kandidat yang memahami “DNA Madrid” dan memiliki visi jangka panjang.
- Kepercayaan ini membuat Xabi bebas membentuk tim sesuai identitasnya.
Dampak di Musim 2025/26
Hasil awal musim menunjukkan efek positif kendali penuh Xabi:
- La Liga: Madrid memulai musim dengan rekor tak terkalahkan dalam 8 laga pertama.
- Liga Champions: Formasi fleksibel membuat tim adaptif menghadapi lawan-lawan dengan gaya berbeda.
- Kedalaman skuad: Rotasi berjalan mulus tanpa penurunan signifikan dalam kualitas permainan.
Pemain juga disebut lebih nyaman bekerja di bawah Xabi karena komunikasi yang jelas dan visi yang konsisten.
Kesimpulan
Xabi Memiliki Kendali Lebih Dari Pelatih Madrid Sebelumnya yang lebih fleksibilitas taktik, dan peran strategis dalam transfer. Ini menjadikannya berbeda dari pelatih sebelumnya dan membuka peluang bagi era kejayaan baru Los Blancos jika ia mampu mempertahankan konsistensi.