
Nelangsa Barcelona Lihat Benjamin Sesko resmi memilih bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas 2025. Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi Blaugrana yang sudah lama mengincar striker asal Slovenia tersebut sebagai bagian dari proyek regenerasi lini depan mereka.
Barcelona Sudah Pantau Sesko Sejak Awal Karier
Benjamin Sesko mulai mencuri perhatian dunia sepak bola sejak bermain untuk Red Bull Salzburg pada 2021. Tinggi badannya yang mencapai 1,95 meter, kecepatan, serta kemampuan finishing membuatnya dijuluki sebagai “Erling Haaland versi Slovenia”.
Barcelona, melalui tim scouting mereka, mulai memantau perkembangan Sesko sejak 2022. Ketertarikan itu semakin serius ketika sang striker pindah ke RB Leipzig pada musim panas 2023 dan mencetak 18 gol dari 36 laga di semua kompetisi pada musim 2024/25.
Namun, masalah finansial yang masih membelit Barcelona akibat aturan Financial Fair Play (FFP) membuat mereka kesulitan bergerak cepat di pasar transfer. Blaugrana awalnya berharap bisa menunggu hingga harga Sesko lebih terjangkau atau melakukan skema cicilan, tetapi strategi ini justru membuka celah bagi klub lain.
Manchester United Bergerak Cepat dan Efektif
Berbeda dengan Barcelona, Manchester United bertindak cepat. Begitu mengetahui adanya klausul pelepasan di kontrak Sesko sebesar €55 juta, mereka langsung mengaktifkannya tanpa banyak negosiasi.
Erik ten Hag, pelatih MU, melihat Sesko sebagai jawaban atas masalah produktivitas timnya. Musim lalu, Setan Merah hanya mencetak 53 gol di Premier League, jumlah terendah di antara klub enam besar. Ten Hag menilai postur Sesko yang tinggi dan gaya bermainnya cocok dengan rencana taktik yang mengandalkan crossing dan serangan balik cepat.
Selain itu, MU juga menawarkan gaji lebih tinggi, yaitu sekitar €7 juta per musim bersih, plus bonus performa. Kontrak yang disodorkan berdurasi lima tahun, memastikan Sesko menjadi bagian dari proyek jangka panjang di Old Trafford.
Reaksi dan Kekecewaan di Barcelona
Kabar ini langsung memicu reaksi keras dari fans Barcelona. Media sosial dipenuhi komentar yang menyalahkan manajemen karena dianggap terlalu lambat bergerak dan tidak mampu bersaing secara finansial.
Bagi Barcelona, kegagalan ini terasa semakin pahit karena mereka sedang mencari penerus Robert Lewandowski, yang kini sudah berusia 36 tahun dan performanya mulai menurun. Sesko sebenarnya dianggap sebagai striker ideal untuk membangun era baru bersama Lamine Yamal dan Gavi.
Beberapa fans bahkan menyebut ini sebagai “dejavu transfer”, mengingat Barcelona sebelumnya juga kehilangan target-target besar seperti Julián Álvarez (ke Manchester City) dan João Félix (ke Atlético Madrid, sebelum akhirnya dipinjamkan).
Statistik Benjamin Sesko yang Menggoda
Berikut statistik Benjamin Sesko di RB Leipzig musim 2024/25:
- Penampilan: 36 laga
- Gol: 18
- Assist: 7
- Akurasi tembakan ke gawang: 61%
- Menit per gol: 143 menit
- Duel udara dimenangkan: 3,2 per pertandingan
Angka-angka ini menunjukkan Sesko bukan hanya finisher ulung, tetapi juga striker modern yang aktif berkontribusi di build-up play.
Dampak Bagi Barcelona dan MU
- Untuk Barcelona: Mereka kini harus mencari alternatif lain, kemungkinan menargetkan striker muda dari Liga Portugal atau Brasil. Nama-nama seperti Vítor Roque (Athletico Paranaense) dan Marcos Leonardo (Benfica) mulai masuk radar.
- Untuk Manchester United: Transfer ini memberi sinyal kuat bahwa klub siap berinvestasi besar demi kembali bersaing memperebutkan gelar. Sesko diprediksi akan langsung menjadi pilihan utama di lini depan bersama Rasmus Højlund, atau bahkan menggantikan perannya sepenuhnya.
Kesimpulan
Nelangsa Barcelona Lihat Benjamin Sesko abung MU menjadi pelajaran penting bahwa dalam bursa transfer modern, kecepatan dan keberanian mengambil risiko sering kali lebih menentukan daripada sekadar minat jangka panjang. Sementara itu, Manchester United berhasil mendapatkan amunisi berharga yang bisa mengubah nasib mereka di musim 2025/26.