Mantan pelatih legendaris AC Milan dan Timnas Italia memberikan Kritik Pedas Arrigo Sacchi Kepada Rasmus Højlund. Sacchi menilai striker muda asal Denmark tersebut belum mampu menunjukkan kualitas yang konsisten di level tertinggi, meski dibekali potensi besar dan nilai transfer yang tinggi.
Dalam sebuah wawancara dengan media Italia, Sacchi menyebut bahwa Højlund perlu meningkatkan banyak aspek dalam permainannya jika ingin bersaing dengan para penyerang top Eropa.
Kritik yang Disampaikan Sacchi
Arrigo Sacchi menyoroti beberapa poin utama terkait performa Højlund:
- Kurangnya Efektivitas di Depan Gawang – Sacchi menilai Højlund sering gagal memanfaatkan peluang emas yang seharusnya bisa menjadi gol.
- Pergerakan Tanpa Bola yang Terbatas – Menurut Sacchi, striker modern harus aktif mencari ruang, bukan hanya menunggu bola datang.
- Kurang Tajam di Laga Besar – Højlund dinilai belum cukup berpengaruh ketika menghadapi lawan-lawan kuat di kompetisi besar.
“Dia masih muda dan punya waktu untuk berkembang, tapi jika ingin menjadi striker kelas dunia, dia harus belajar lebih cepat,” ujar Sacchi.
Performa Højlund yang Jadi Sorotan
Musim ini, Højlund mencatatkan beberapa gol penting, tetapi konsistensinya masih dipertanyakan. Dalam beberapa laga krusial, kontribusinya minim, bahkan kerap terisolasi di lini depan.
Statistik musim ini (liga domestik & kompetisi Eropa):
- 27 pertandingan
- 8 gol
- 3 assist
- Akurasi tembakan ke gawang: 45%
Angka tersebut menunjukkan potensi, namun belum mencerminkan status sebagai penyerang utama di klub besar.
Respon dan Tekad Højlund
Mendengar kritik tersebut, Højlund tidak bereaksi negatif. Sebaliknya, ia mengaku menghormati pendapat Sacchi dan akan berusaha membuktikan kemampuannya di lapangan.
“Setiap masukan dari orang yang berpengalaman seperti dia sangat berarti. Saya akan bekerja lebih keras,” kata Højlund.
Dampak Bagi Kariernya
Kritik dari figur sebesar Arrigo Sacchi bisa menjadi pemacu motivasi bagi Højlund untuk berkembang. Jika ia mampu memperbaiki kelemahan yang disorot, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan ia akan masuk jajaran striker top dunia.
Kritik Pedas Arrigo Sacchi terhadap Rasmus Højlund menjadi pengingat bahwa talenta saja tidak cukup di sepak bola modern. Konsistensi, pergerakan cerdas, dan kemampuan memanfaatkan peluang adalah kunci untuk menjadi penyerang elit. Bagi Højlund, inilah momen untuk membuktikan bahwa ia mampu berkembang dan menjawab kritik dengan performa di lapangan.
