
AC Milan kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun masa depan dengan mendatangkan pemain muda bertalenta. Kali ini Senjata Baru Milan Ardon Jashari, gelandang muda potensial asal Swiss yang sebelumnya bermain untuk FC Luzern.
Kepindahan ini menjadi sinyal kuat bahwa Rossoneri terus mencari pilar-pilar baru untuk memperkuat skuad di bawah asuhan Paulo Fonseca. Jashari direkrut dengan biaya transfer sekitar €10 juta dan diikat kontrak jangka panjang hingga 2029.
Profil Lengkap Ardon Jashari
- Nama Lengkap: Ardon Jashari
- Tanggal Lahir: 30 Juli 2002
- Kebangsaan: Swiss
- Tinggi Badan: 1,80 meter
- Posisi: Gelandang Bertahan / Gelandang Tengah
- Kaki Dominan: Kanan
- Klub Sebelumnya: FC Luzern
- Caps Timnas Senior: 10 pertandingan (hingga Juli 2025)
Jashari mulai dikenal publik sejak debutnya di tim utama Luzern pada usia 18 tahun. Kariernya melesat cepat setelah tampil solid di Liga Super Swiss dan menunjukkan performa impresif bersama Timnas Swiss di UEFA Nations League dan Kualifikasi Euro.
Peran dan Tugas di Milan
Ardon Jashari direkrut untuk memperkuat lini tengah yang kerap kehilangan keseimbangan terutama saat Bennacer cedera atau saat Milan menghadapi tim dengan pressing tinggi. Ia diproyeksikan sebagai pengatur ritme permainan dari kedalaman, atau ball-winning midfielder yang bisa membantu pertahanan maupun distribusi bola.
Fonseca kemungkinan besar akan menempatkannya sebagai pivot tunggal atau sebagai bagian dari double pivot bersama Reijnders atau Adli, tergantung skema 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang digunakan.
Kekuatan Ardon Jashari
1. Kemampuan Bertahan yang Solid
Jashari dikenal sebagai gelandang yang tidak takut melakukan tekel dan intersepsi. Ia punya pembacaan permainan yang tajam, membuatnya efektif dalam memutus serangan lawan sebelum masuk ke zona berbahaya.
2. Distribusi Bola dan Akurasi Umpan
Meskipun bertahan adalah tugas utama, Ardon juga memiliki akurasi umpan pendek dan panjang yang baik. Dalam musim terakhir di Swiss, ia mencatatkan akurasi umpan mencapai 86%, termasuk umpan progresif yang membuka ruang.
3. Taktikal Cerdas dan Adaptif
Ia mampu membaca instruksi pelatih dan cepat beradaptasi terhadap perubahan skema. Ini menjadi modal besar saat bermain di Serie A yang terkenal dengan fleksibilitas taktik.
4. Etos Kerja dan Disiplin Tinggi
Pemain ini jarang kehilangan fokus dan selalu disiplin menjaga posisinya. Ia adalah tipe pemain yang bekerja dalam senyap, namun krusial bagi kestabilan tim.
Kelemahan Ardon Jashari
1. Minim Pengalaman di Liga Top
Bermain di Liga Super Swiss sangat berbeda dengan Serie A. Jashari belum pernah merasakan atmosfer pertandingan tingkat tinggi secara konsisten. Adaptasi terhadap tekanan dan tempo permainan akan menjadi ujian tersendiri.
2. Kontribusi Ofensif Kurang Menonjol
Ia bukan gelandang yang produktif secara gol dan assist. Musim lalu, ia hanya mencetak 2 gol dan 3 assist dari 35 pertandingan. Dalam sistem Fonseca, ini bisa menjadi batasan kecuali ia mengembangkan sisi ofensifnya.
3. Masih Perlu Penguatan Fisik dan Stamina
Meskipun agresif, stamina dan fisik Jashari kadang terlihat menurun di babak kedua. Dengan padatnya jadwal Serie A dan kompetisi Eropa, peningkatan daya tahan tubuh menjadi keharusan.
4. Tekanan Media dan Fans
Bermain di klub sebesar AC Milan berarti berada di bawah sorotan tajam setiap pekan. Tekanan ini bisa jadi tantangan mental bagi pemain muda yang belum terbiasa.
Analisis Dampak untuk Milan
Perekrutan Ardon Jashari menunjukkan Milan tidak hanya memburu bintang besar, tetapi juga berinvestasi pada pemain muda dengan potensi besar. Jika diberi waktu dan ruang berkembang, ia bisa menjadi penerus ideal bagi gelandang-gelandang ikonik Milan seperti Gennaro Gattuso atau Massimo Ambrosini.
Dengan proyek regenerasi yang terus berjalan, Milan kini memiliki lini tengah muda yang lengkap:
- Jashari sebagai jangkar
- Reijnders sebagai gelandang box-to-box
- Adli dan Pobega sebagai kreator dan pendukung serangan
Keseimbangan ini penting untuk membawa Milan kembali bersaing di level tertinggi Eropa dalam 2-3 musim ke depan.
Senjata Baru Milan Ardon Jashari adalah potensi besar dengan gaya bermain modern dan fungsional. Ia kuat di pertahanan, taktis, dan punya distribusi bola yang solid. Namun, ia perlu waktu untuk beradaptasi di liga yang lebih kompetitif. Jika berhasil melewati masa transisi, Milan bisa jadi memiliki salah satu gelandang bertahan terbaik di Eropa dalam beberapa tahun ke depan.