
Manchester United kembali mengalami kekecewaan di bursa transfer musim panas 2025. Klub raksasa Premier League Manchester United Gagal Mendapatkan Martinez yang sebelumnya menjadi salah satu target utama Erik ten Hag untuk memperkuat sektor tengah lapangan.
Nama Martinez yang dimaksud adalah Guido Rodríguez, gelandang bertahan milik Real Betis yang tampil impresif bersama timnas Argentina. MU sempat dilaporkan sangat dekat untuk mendatangkan sang pemain secara gratis, namun negosiasi mengalami jalan buntu hingga akhirnya pemain tersebut memilih bertahan di Spanyol.
Kegagalan Manchester United Gagal Mendapatkan Martinez. MU dalam beberapa jendela transfer terakhir—mengindikasikan bahwa tim rekrutmen Setan Merah masih belum optimal dalam menuntaskan negosiasi.
Siapa Guido Rodríguez?
Guido Rodríguez adalah gelandang bertahan berpengalaman asal Argentina yang kini bermain untuk Real Betis di La Liga. Berusia 30 tahun, Guido dikenal memiliki gaya bermain agresif, disiplin taktis, serta kemampuan distribusi bola yang baik.
Ia adalah bagian dari skuat Argentina yang memenangkan Copa América 2021 dan Piala Dunia 2022, meski lebih sering menjadi pelapis. Di level klub, Guido telah tampil lebih dari 150 kali bersama Betis sejak bergabung dari Club América pada 2020.
Statistik musim lalu (2024/25):
- Penampilan: 38 pertandingan
- Tackles sukses: 3,1 per pertandingan
- Intercept: 1,9 per pertandingan
- Rasio passing akurat: 88%
- Man of the Match: 5 kali (La Liga)
Mengapa Transfer Gagal?
Beberapa faktor utama penyebab kegagalan Manchester United merekrut Guido Rodríguez antara lain:
1. Perubahan Strategi Transfer MU
Menurut jurnalis Fabrizio Romano, MU awalnya berniat merekrut Guido secara gratis karena kontraknya berakhir pada Juni 2024. Namun Betis kemudian memperpanjang kontrak sang pemain secara diam-diam, membuat MU harus mengeluarkan dana transfer yang lebih besar dari yang diperkirakan.
2. Pemain Pilih Bertahan di Betis
Guido merasa nyaman di Sevilla dan menjadi salah satu pemimpin di ruang ganti Betis. Ia juga mendapat jaminan bermain reguler dan kontrak yang meningkat, sehingga lebih memilih bertahan ketimbang pindah ke Inggris dengan risiko adaptasi dan rotasi.
3. Persaingan dari Klub Lain
MU bukan satu-satunya klub yang mengincar Guido. Klub seperti Barcelona dan Atletico Madrid juga tertarik, namun pada akhirnya Betis menolak semua pendekatan karena ingin mempertahankan tulang punggung tim.
4. Tidak Jadi Prioritas
Manchester United disebut lebih memprioritaskan pemain muda seperti João Neves (Benfica) dan Amadou Onana (Everton), terutama untuk proyek jangka panjang. Ketertarikan pada Guido sempat menguat karena opsi darurat, tetapi tak pernah menjadi fokus utama.
Dampak Kegagalan Ini untuk MU
Kegagalan merekrut Guido Rodríguez mengindikasikan masih lemahnya daya tawar Manchester United dalam bursa transfer. Situasi keuangan yang terbatas, perubahan manajemen setelah masuknya INEOS, serta hasil musim lalu yang tidak terlalu impresif membuat banyak pemain berpikir ulang sebelum bergabung ke Old Trafford.
Selain itu, Erik ten Hag kini kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa sektor gelandang bertahan tetap menjadi titik lemah. Casemiro mulai menurun performanya dan rentan cedera, sedangkan pemain muda seperti Kobbie Mainoo belum bisa terus-menerus mengisi peran sentral di pertandingan-pertandingan berat.
Alternatif Target MU Berikutnya
Beberapa nama kini masuk daftar pengganti setelah kegagalan transfer Guido Rodríguez:
- João Neves (Benfica): Gelandang muda berbakat Portugal yang jadi incaran banyak klub besar.
- Amadou Onana (Everton): Gelandang fisik kuat yang cocok dengan gaya Premier League.
- Youssouf Fofana (AS Monaco): Ingin hengkang, tersedia dengan harga €30–35 juta.
- Manuel Ugarte (PSG): Diprediksi hengkang setelah minim menit bermain musim lalu.
- Khéphren Thuram (OGC Nice): Cocok dengan filosofi permainan cepat dan vertikal.
Manchester United kembali harus mengakui kegagalannya dalam perburuan pemain kunci. Gagalnya transfer Guido Rodríguez menjadi contoh bagaimana klub masih harus membenahi sistem rekrutmen, terutama dalam efisiensi dan kejelasan strategi transfer.
Dengan Premier League yang akan segera dimulai, MU tak punya waktu lagi untuk ragu. Jika ingin bersaing di papan atas, klub perlu segera mendapatkan gelandang bertahan baru yang bisa langsung memberi dampak.