
Proyek renovasi Camp Nou, markas ikonik FC Barcelona, kembali menjadi sorotan publik. Dalam wawancara terbarunya. Presiden Barcelona Angkat Tangan secara mengejutkan mengakui bahwa pihak klub belum bisa memastikan tanggal kembalinya tim utama ke Camp Nou. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan fans dan pengamat, terutama menyangkut masa depan para pemain muda seperti Lamine Yamal, Gavi, dan Pedri.
Estadi Olímpic: Rumah Sementara yang Tak Ideal
Sejak musim 2023/24 Presiden Barcelona Angkat Tangan tak lagi bermain di Camp Nou karena proses renovasi menyeluruh yang menjadi bagian dari mega proyek Espai Barça. Skuad Blaugrana harus menggunakan Estadi Olímpic Lluís Companys di Montjuïc sebagai stadion sementara.
Meski masih berada di kota Barcelona, atmosfer di stadion ini dianggap tidak mampu menyamai kekuatan magis Camp Nou. Kapasitas yang lebih kecil dan lokasi yang sulit dijangkau menjadi faktor yang mengurangi antusiasme penonton, serta memengaruhi performa tim.
Joan Laporta: Kami Tak Punya Tanggal Resmi
Dalam pernyataan resminya kepada media Spanyol, Joan Laporta menyampaikan:
“Kami ingin kembali secepat mungkin ke Camp Nou, tapi saya tidak bisa memberi tanggal pasti. Proyek ini menghadapi banyak tantangan, dan kami ingin memastikan semuanya aman dan sesuai standar.”
Laporta sebelumnya sempat menyebut bahwa Barcelona akan kembali ke Camp Nou pada akhir 2024 atau awal 2025. Namun, dengan pernyataan terbarunya ini, kemungkinan tersebut tampak semakin sulit terwujud.
Espai Barça: Ambisi Besar dengan Risiko Besar
Renovasi Camp Nou hanyalah satu bagian dari proyek Espai Barça yang sangat ambisius. Proyek ini mencakup:
- Modernisasi Camp Nou dengan atap baru dan fasilitas canggih
- Pembangunan arena bola basket baru
- Area komersial dan fasilitas publik
- Penataan ulang kawasan Les Corts di sekitar stadion
Biaya proyek ini diperkirakan mencapai €1,5 miliar, sebagian besar berasal dari pinjaman dan obligasi, termasuk kesepakatan dengan Goldman Sachs. Situasi ini membuat neraca keuangan klub menjadi sangat sensitif.
Lamine Yamal dan Generasi Baru Butuh Identitas
Para pendukung dan pengamat khawatir bahwa keterlambatan proyek akan berdampak negatif bagi generasi baru Barcelona. Lamine Yamal, wonderkid berusia 17 tahun yang digadang-gadang sebagai pewaris kejayaan Messi, belum pernah mencicipi atmosfer penuh Camp Nou sebagai pemain inti.
“Pemain muda seperti Yamal, Fermin, dan Gavi sangat membutuhkan pengalaman emosional bermain di Camp Nou. Identitas klub tidak hanya soal taktik, tapi juga soal tempat,” ungkap jurnalis olahraga Toni Juanmartí.
Dampak Keuangan dan Reputasi Klub
Barcelona bukan hanya kehilangan “rumah spiritual”, tetapi juga pendapatan signifikan dari laga kandang, tur stadion, dan museum yang selama ini menjadi sumber pemasukan utama. Ketidakpastian ini juga berpotensi memengaruhi daya tarik klub di mata sponsor dan investor.
Selain itu, proses renovasi yang molor bisa memperburuk persepsi terhadap manajemen Laporta, yang selama ini sudah sering dikritik karena keputusan-keputusan berisiko tinggi, termasuk pemutusan kontrak pelatih dan penjualan aset masa depan.
Kapan Barcelona Bisa Kembali ke Camp Nou?

Sejauh ini, belum ada estimasi resmi terbaru dari pihak klub. Spekulasi menyebutkan bahwa Barcelona kemungkinan baru bisa kembali ke Camp Nou pada musim 2026/27, bergantung pada progres pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor Turki, Limak Construction.
Joan Laporta menyatakan bahwa pihaknya memilih mengedepankan keselamatan dan kualitas pembangunan ketimbang memaksakan jadwal yang tidak realistis.
Pernyataan jujur Joan Laporta mengenai ketidakpastian kembali ke Camp Nou menjadi pengingat bahwa proyek Espai Barça adalah pertaruhan besar dalam sejarah klub. Di tengah tekanan keuangan, ekspektasi tinggi terhadap generasi baru seperti Lamine Yamal, dan transisi manajerial ke Hansi Flick, Barcelona harus menavigasi masa penuh tantangan ini dengan bijak.
Bagi para fans, Camp Nou bukan sekadar stadion—ia adalah simbol kejayaan, kebanggaan, dan sejarah panjang klub. Dan hingga stadion itu siap kembali, Barcelona harus terus berjuang dalam kondisi yang jauh dari kata ideal.