
MU Bingung Cari Striker baru menjelang musim kompetisi 2025/26. Meskipun memiliki skuad bertabur bakat, absennya sosok penyerang tengah yang tajam membuat manajemen dan pelatih Erik ten Hag kembali pusing di bursa transfer musim panas ini.
Setelah mengakhiri musim lalu tanpa trofi dan gagal finis di empat besar Premier League, MU dituntut untuk segera berbenah. Salah satu prioritas utama adalah memperkuat lini depan yang musim lalu dianggap tumpul dan tidak produktif. Namun saat ini MU Bingung Cari Striker karena semua target gagal.
Musim yang Mengecewakan Bagi Lini Serang MU
Musim 2024/25 menjadi gambaran nyata kelemahan MU dalam urusan mencetak gol. Meski memiliki sejumlah pemain kreatif seperti Bruno Fernandes, Mason Mount, hingga Alejandro Garnacho, tim ini kesulitan mengonversi peluang menjadi gol.
Rasmus Højlund, striker muda yang dibeli dengan harga tinggi dari Atalanta, memang menunjukkan potensi, namun belum mampu menjadi andalan utama. Ia hanya mencetak 12 gol dari 42 penampilan, angka yang jauh dari ekspektasi untuk seorang penyerang utama Manchester United.
Gagal Dapat Target Utama
Beberapa nama sempat masuk daftar incaran MU untuk mengisi posisi nomor 9:
- Victor Osimhen (Napoli) – target utama, namun nilai transfer lebih dari €100 juta menjadi kendala.
- Benjamin Šeško (RB Leipzig) – dianggap cocok, tapi sang pemain memilih bertahan dan memperpanjang kontraknya.
- Joshua Zirkzee (Bologna) – masuk radar, tetapi Milan bergerak lebih cepat.
- Serhou Guirassy (Stuttgart) – telah merapat ke Borussia Dortmund.
- Ivan Toney (Brentford) – tersedia, tetapi harga dan usia membuat MU ragu.
Dengan target-target utama yang gagal didapat, manajemen MU kini menghadapi tekanan besar untuk mencari opsi alternatif dalam waktu yang terbatas.
Masalah Internal dan Tekanan dari Fans
Pelatih Erik ten Hag dilaporkan sudah mendesak manajemen sejak awal Juni untuk mengamankan striker baru sebelum tur pramusim dimulai. Namun hingga akhir Juli, belum ada penyerang baru yang bergabung. Ini memicu keresahan di internal klub, terutama mengingat performa kompetitor seperti Liverpool, Arsenal, dan City yang agresif di bursa transfer.
Di sisi lain, suporter mulai kehilangan kesabaran. Banyak yang mengkritik lambannya pergerakan MU dalam negosiasi, serta mempertanyakan arah kebijakan transfer klub.
Opsi Internal dan Rencana Darurat
Jika MU gagal mendatangkan striker baru sebelum musim dimulai, ada kemungkinan Marcus Rashford akan kembali dipaksa bermain sebagai penyerang tengah. Namun, statistik menunjukkan bahwa Rashford lebih efektif bermain di sisi kiri.
Alternatif lainnya adalah memaksimalkan Mason Greenwood, yang baru kembali dari masa pinjaman bersama Getafe. Namun, situasi Greenwood masih sensitif karena kontroversi yang pernah melibatkannya. Ada pula nama Joe Hugill, striker muda akademi yang tampil baik di tim U21, namun belum teruji di level senior.

Erik ten Hag Inginkan Penyerang Serba Bisa
Ten Hag tidak hanya mencari penyerang yang bisa mencetak gol, tetapi juga striker yang mampu terlibat dalam build-up play, punya visi, dan mobilitas tinggi. Ia menginginkan pemain yang bisa menjadi bagian integral dari sistem pressing dan transisi cepat ala gaya main yang ia terapkan.
“Kami butuh striker yang bukan hanya finisher, tapi juga bisa menghubungkan permainan. Ini bukan soal siapa yang bisa cetak 25 gol, tapi siapa yang bisa membuat seluruh tim lebih hidup,” ujar Ten Hag dalam wawancara pramusimnya di Amerika Serikat.
Harapan Baru: Nama-Nama yang Masih Mungkin Didatangkan
Beberapa nama masih tersisa di pasar yang mungkin bisa menjadi opsi realistis bagi MU:
- Jonathan David (Lille) – konsisten di Ligue 1, punya harga yang lebih terjangkau.
- Santiago Gimenez (Feyenoord) – striker Meksiko yang sedang naik daun.
- Brian Brobbey (Ajax) – mantan anak asuh Ten Hag yang cocok dengan sistemnya.
- Matheus Cunha (Wolves) – bisa jadi solusi jangka pendek, terbiasa dengan Premier League.
- Victor Boniface (Bayer Leverkusen) – tampil impresif di Bundesliga musim lalu.
Namun semua opsi tersebut tetap bergantung pada ketersediaan, harga, dan kesediaan pemain untuk pindah ke Old Trafford.
MU Tak Punya Banyak Waktu
Manchester United berada di titik kritis. Tanpa tambahan striker mumpuni, mereka berisiko mengulang musim mengecewakan seperti tahun lalu. Bursa transfer masih terbuka beberapa minggu, tetapi waktu terus berjalan, dan tekanan semakin besar.
Pihak manajemen harus segera bergerak cepat, cerdas, dan efisien. Tanpa striker baru yang berkualitas, ambisi untuk kembali bersaing di papan atas akan sangat sulit diwujudkan. Fans sudah menunggu jawaban—sekarang saatnya MU bertindak.