
Keuntungan Juventus Pergantian Pelatih memasuki musim 2025/26 keputusan besar setelah performa inkonsisten dalam beberapa musim terakhir. Keputusan ini bukan hanya soal mengejar hasil jangka pendek, tetapi juga bagian dari rencana besar untuk membangun kembali identitas klub yang sempat hilang.
Dengan menunjuk Igor Tudor sebagai pelatih baru, Juventus mengambil langkah berani. Tudor, meski bukan nama besar seperti pelatih elite Eropa lainnya, datang dengan pendekatan taktik modern, semangat juang tinggi, dan koneksi emosional dengan klub sebagai mantan pemain.Keuntungan Juventus Pergantian Pelatih Sangat Lumayan Bagus musim 2025/2026.
1. Penyegaran Taktik dan Gaya Bermain
Salah satu keuntungan utama dari pergantian pelatih adalah penyegaran dalam filosofi permainan. Juventus di bawah Massimiliano Allegri dikenal dengan pendekatan pragmatis—efisien namun minim kreativitas. Dalam beberapa musim terakhir, gaya ini mulai dianggap usang dan tidak kompetitif menghadapi tim-tim Serie A yang kini lebih progresif secara taktik.
Igor Tudor membawa pendekatan baru:
- Formasi fleksibel 3-4-2-1 atau 3-5-2
- Pressing tinggi dan transisi cepat
- Pola serangan lebih vertikal dan agresif
Hal ini memberi efek langsung pada permainan Juventus yang lebih dinamis dan menyenangkan untuk ditonton.
2. Motivasi dan Semangat Baru di Ruang Ganti
Pergantian pelatih juga membawa efek psikologis positif di ruang ganti. Banyak pemain muda Juventus seperti Fabio Miretti, Kenan Yıldız, hingga Dean Huijsen, merasa lebih percaya diri karena diberi kesempatan tampil oleh pelatih yang dikenal memberi ruang bagi pemain muda berkembang.
Tudor dikenal sebagai pelatih yang dekat dengan pemain, komunikatif, dan tegas. Pendekatannya membangun iklim kerja yang lebih sehat dan penuh semangat, terutama bagi skuad muda yang butuh bimbingan dan arah.
3. Potensi Maksimal dari Pemain yang Selama Ini Terpinggirkan
Beberapa pemain Juventus seperti Federico Chiesa, Weston McKennie, dan Moise Kean sempat kesulitan mendapatkan konsistensi dalam sistem lama. Dengan datangnya pelatih baru, banyak dari mereka mendapat peran berbeda yang lebih cocok dengan gaya bermain mereka.
Chiesa, misalnya, kini lebih sering ditempatkan sebagai winger sejati, bukan hanya pelari sisi. Ini meningkatkan kontribusinya dalam mencetak gol dan assist. Tudor juga membuka peluang bagi pemain seperti Kostic dan Iling-Junior untuk berevolusi di sistem baru.
4. Fokus pada Regenerasi dan Proyek Jangka Panjang
Keuntungan strategis lainnya adalah Juventus kini lebih fokus membangun proyek jangka panjang. Tudor diyakini tidak hanya ditugaskan untuk meraih hasil cepat, tetapi juga merancang fondasi tim yang berkelanjutan.
Dengan mengedepankan pemain muda, pembelian cerdas, dan membentuk identitas permainan baru, Juventus tidak lagi bergantung pada pemain veteran atau solusi jangka pendek. Ini memberi harapan bahwa klub akan lebih stabil dan kompetitif dalam jangka menengah hingga panjang.
5. Dukungan Manajemen dan Kesabaran Tifosi

Pergantian pelatih ini juga mendapat respons cukup positif dari para tifosi Juventus. Setelah bertahun-tahun melihat permainan yang kaku dan hasil naik-turun, para pendukung kini bisa berharap lebih dengan adanya arah baru.
Manajemen pun menunjukkan dukungan penuh kepada Tudor, termasuk memberi keleluasaan dalam bursa transfer dan strategi pengembangan tim. Kombinasi antara pelatih muda, dukungan manajemen, dan regenerasi pemain menciptakan fondasi yang menjanjikan.
Langkah Berani yang Patut Diberi Kesempatan
Pergantian pelatih memang selalu membawa risiko, namun dalam kasus Juventus, ini terlihat sebagai langkah berani yang tepat waktu. Di tengah transformasi sepak bola Italia yang semakin cepat dan kompetitif, Juventus tak bisa terus bertahan dengan cara lama.
Dengan pelatih baru, pendekatan baru, dan semangat baru, Juventus memiliki peluang besar untuk kembali bersaing di papan atas Serie A dan Eropa. Kini tinggal bagaimana proyek ini dijaga konsistensinya — baik oleh pelatih, pemain, maupun manajemen klub.