
Granit Xhaka adalah salah satu gelandang paling berpengaruh di Eropa saat ini. Lahir di Basel, Swiss, pada 27 September 1992, Xhaka memulai karier profesionalnya di FC Basel sebelum merantau ke Bundesliga bersama Borussia Mönchengladbach. Setelah empat musim impresif, ia bergabung dengan Arsenal pada tahun 2016 dan menjadi kapten tim selama beberapa periode. Namun Granit Xhaka Pindah dari Leverkusen musim 2025/2026.
Pada musim panas 2023, Xhaka kembali ke Bundesliga dengan transfer ke Bayer Leverkusen. Di bawah arahan Xabi Alonso (dan kini Erik ten Hag), ia langsung menjelma menjadi motor utama lini tengah dan pemimpin di ruang ganti.
Fakta Transfer: Xhaka Ingin Tinggalkan Leverkusen
Rumor besar mencuat bahwa Granit Xhaka Pindah dari Leverkusen setelah hanya dua musim membela klub tersebut. Destinasi yang mengejutkan adalah Sunderland, klub promosi Premier League 2025–26.
Menurut laporan media Jerman dan Inggris, kesepakatan pribadi antara Sunderland dan perwakilan Xhaka sudah dicapai. Sunderland menawarkan proyek jangka pendek dengan peran kunci dan gaji yang kompetitif.
Namun yang menarik, ini bukan transfer biasa:
- Sunderland baru promosi.
- Xhaka adalah pemain bintang yang bisa dengan mudah bergabung ke klub elite.
- Leverkusen belum ingin melepas sang pemain.
Penolakan Tegas dari Erik ten Hag
Pelatih baru Bayer Leverkusen, Erik ten Hag, memberikan penolakan langsung atas isu ini. Dalam konferensi pers resmi, ia menyatakan:
“Xhaka adalah pemain kunci kami. Visi saya untuk musim ini melibatkan dia di jantung lini tengah. Kami tidak akan mempertimbangkan penjualan, apalagi tanpa pengganti yang setara.“
Ten Hag menekankan bahwa Xhaka:
- Masih memiliki kontrak tiga tahun lagi.
- Menjadi tokoh utama dalam skema 4-2-3-1 miliknya.
- Merupakan sosok panutan bagi pemain muda Leverkusen seperti Wirtz dan Hincapié.
Motivasi di Balik Keinginan Xhaka
Lalu mengapa Xhaka ingin hengkang?
Beberapa sumber internal menyebutkan alasan berikut:
- Xhaka ingin menghabiskan tahun-tahun akhir kariernya di Inggris.
- Ia tertarik menjadi pemimpin proyek ambisius Sunderland.
- Faktor keluarga: istri dan anak-anaknya lebih senang tinggal di Inggris.
- Tawaran Sunderland menyertakan opsi peran pelatih setelah pensiun, sesuatu yang Leverkusen belum bisa berikan saat ini.
Dampak Potensial untuk Leverkusen
Jika Leverkusen melepas Xhaka:
- Mereka kehilangan pemain paling berpengaruh secara taktik dan mental.
- Perlu segera mencari pengganti: rumor menyebut nama Teun Koopmeiners (Atalanta) dan Joey Veerman (PSV).
- Stabilitas lini tengah yang selama ini kokoh bisa terganggu.
Namun, Leverkusen juga bisa:
- Mendapat dana besar dari Sunderland.
- Melanjutkan regenerasi skuad yang lebih muda dan dinamis.
Sunderland dan Ambisi Besarnya
Sunderland bukan klub sembarangan saat ini. Setelah promosi dramatis dari Championship, mereka melakukan:
- Perekrutan besar-besaran, termasuk pemain muda Prancis dan Spanyol.
- Mengincar beberapa veteran berpengalaman seperti Xhaka untuk menjadi tulang punggung di musim debut Premier League.
Jika Xhaka jadi bergabung:
- Sunderland punya pemain kelas Eropa di lini tengah.
- Peluang bertahan di Premier League meningkat drastis.
- Skuad mereka mendapatkan kepemimpinan penting.
Kesimpulan: Akankah Transfer Ini Terjadi?
Meski sudah terjadi pendekatan personal, Leverkusen tetap menjadi pihak yang menentukan.
Faktor yang bisa mengubah keputusan:
- Tawaran dana besar dari Sunderland, misalnya lebih dari €25 juta.
- Tekanan dari agen dan Xhaka sendiri.
- Ketidakcocokan visi jangka panjang antara Xhaka dan pelatih.
Saat ini, saga transfer Xhaka masih menggantung. Para penggemar Leverkusen berharap ia bertahan, sementara Sunderland bersiap menyambut pemain bintang.
Data Transfer Xhaka:
- Usia: 32 tahun
- Posisi: Gelandang tengah
- Kontrak di Leverkusen: Hingga 2028
- Market Value (Transfermarkt): €15 juta
- Statistik Musim 2024/25: 42 pertandingan, 4 gol, 7 assist, 90% akurasi umpan