
Lisbon, Portugal – Klub asal Portugal, SL Benfica. Kembali mencuri perhatian bukan karena transfer pemain melainkan lewat sentilan Benfica kepada Madrid. yang dianggap terlalu bergantung pada kekuatan uang. bukan bergantung pada akademi nya.
Presiden Benfica, Rui Costa.memberikan Sentilan pada Real Madrid yang menjadi sorotan. Dalam wawancara eksklusif dengan saluran televisi RTP, Rui Costa menyebut bahwa banyak klub besar di Eropa.“lebih suka membeli pemain muda yang sudah jadi daripada membina dari awal.” Pernyataan tersebut langsung dikaitkan dengan Real Madrid, yang diketahui tengah mengincar João Neves, gelandang muda andalan Benfica.
“Kami tidak hanya mencetak pemain untuk bermain, tapi untuk menjadi bagian dari identitas klub. Bukan hanya untuk dijual,” ujar Rui Costa. “Tapi ada klub-klub besar, yang meski punya akademi sendiri, tetap memilih membayar ratusan juta euro untuk membeli apa yang sudah kami bangun.”
Sindiran yang Tepat Sasaran?
Walau tidak menyebut langsung nama Real Madrid, pernyataan ini dianggap mengarah pada klub raksasa Spanyol tersebut karena beberapa alasan:
- Real Madrid baru-baru ini dikabarkan menyiapkan dana besar untuk João Neves, bintang muda berusia 19 tahun milik Benfica.
- Madrid juga sempat dikaitkan dengan Gonçalo Ramos, striker muda hasil akademi Benfica, sebelum akhirnya diboyong PSG.
- Kebijakan transfer Madrid dalam beberapa tahun terakhir cenderung membeli pemain muda potensial dari luar negeri seperti Endrick, Vinícius Jr., Rodrygo, hingga Arda Güler.
Benfica sendiri bangga dengan statusnya sebagai klub pencetak talenta top Eropa. Dalam satu dekade terakhir, mereka sukses melepas pemain muda ke klub-klub besar dengan harga tinggi: João Félix ke Atlético Madrid (126 juta euro).
Real Madrid Tak Gentar
Pihak Real Madrid belum memberikan tanggapan resmi atas komentar Rui Costa. Namun, dari strategi transfer yang dijalankan selama ini, tampak bahwa Madrid tidak merasa perlu untuk merespons secara langsung.
Klub ibu kota Spanyol ini juga punya akademi La Fábrica, yang sempat melahirkan pemain-pemain seperti Dani Carvajal, dan Lucas Vázquez. Namun, dalam hal regenerasi, mereka memang lebih sering mengambil pemain dari luar yang sudah menunjukkan potensi besar di usia muda, seperti Jude Bellingham.
Menurut analis sepak bola Spanyol, Javier Balboa, “Apa yang dikatakan Rui Costa ada benarnya. Tapi sepak bola modern memang menuntut hasil cepat. Klub seperti Madrid tidak bisa menunggu 5 tahun untuk membina pemain dari nol.”
Reaksi Netizen: Ada yang Dukung, Ada yang Menolak
Komentar dari Rui Costa memicu perdebatan panas di media sosial. Banyak penggemar klub kecil menyambut baik sentilan tersebut, menganggap itu sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi finansial klub-klub kaya.
Namun tak sedikit pula yang membela Real Madrid. Seorang fan di media sosial X menulis, “Madrid tahu caranya menang. Kalau kamu bisa beli pemain bagus dari akademi lain, kenapa tidak? Benfica juga senang uangnya, kan?”
Sementara itu, fans Benfica justru berharap klub mereka lebih mempertahankan pemain seperti João Neves agar bisa bersaing di level Liga Champions, bukan terus menjadi “pabrik penjual talenta”.
Masa Depan João Neves Jadi Sorotan
Pemain yang jadi pusat dari kontroversi ini, João Neves, terus mencuri perhatian berkat performa impresifnya di lini tengah. Pemain berusia 19 tahun itu tampil luar biasa di Liga Portugal musim lalu dan menjadi tulang punggung Benfica serta Timnas Portugal U-21.
Real Madrid bukan satu-satunya klub yang mengincar Neves. Manchester United, dan Arsenal juga disebut tertarik, tapi Rui Costa berulang kali menyatakan Benfica tidak akan melepas sang pemain di bawah klausul pelepasan sebesar €120 juta.