
Juventus dipaksa ke Gedung Putih Trump dalam sesi “photo‑op” jelang partisipasi mereka di FIFA Club World Cup 2025.
Alih‑alih sepak bola, Presiden Trump malah membawa isu geopolitik seperti Iran‑Israel, transgender, dan Perang Sipil AS — membuat klub merasa tidak nyaman.
Pemain Juventus: “Dipaksa ke Gedung Putih” dan Kejadian Tak Terduga
Pemain seperti Timothy Weah dan Weston McKennie menyatakan bahwa mereka “tidak punya pilihan” dan harus hadir dalam acara tersebut, yang kemudian berubah menjadi konferensi politik. Weah menyebut kedatangannya “aneh” karena topik pembicaraan menjauhi area olahraga .
Trump Bahas Iran–Israel dan Gender dalam Pertemuan Sepak Bola
Presiden Trump menyalahkan pemerintahan Biden terkait Iran, membahas kemungkinan serangan AS atau Israel ke Iran, serta menyoroti isu transgender dalam olahraga .
Momen ini memicu ketegangan saat Trump bertanya: “Could a woman make your team, fellas?”.
Reaksi Juventus: Malu dan Dipenuhi Diplomasi
Manajer umum Damien Comolli menanggapinya dengan diplomasi: “Kami memiliki tim wanita yang sangat baik.”
Namun gelagat pemain—berdiri canggung dan membeku—mengindikasikan ketidaknyamanan sejati .
Trump Mengatakan Perang Iran‑Israel dalam Gedung Putih
Trump menegaskan Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir, seirama dengan retorika politiknya.
Topik Iran‑Israel justru mengisi waktu acara, yang awalnya diundang untuk merayakan kesuksesan Juventus.
Para Pemain: “Saya Hanya Ingin Main Sepak Bola”
Tim Weah menyatakan ia ingin fokus ke sepak bola, bukan politik ✋
“When he started talking about politics with Iran… I just want to play football, man.”
McKennie juga terlihat waspada karena pernah menyatakan ketidaksetujuan terhadap Trump sebelumnya.
Media Internasional Soroti Momen Juventus Dipaksa ke Gedung Putih Ini
Surat kabar seperti The Guardian, The Daily Beast, dan Time menyebut session ini “awkward,” fokus politik mengambil alih dari sepak bola .
Tagar viral dan komentar netizen tambah ramai saat video tersebar.
Juventus Tetap Fokus di Lapangan: Golekan 5–0 Lawan Al‑Ain
Tak lama setelah insiden itu, Juventus justru tampil dominan di lapangan: 5–0 atas Al‑Ain dalam debut turnamen, diborong gol Kolo Muani dan Francisco Conceição. Pelatih Igor Tudor memuji semangat pemainnya meski teralihkan oleh politik.
Juventus dipaksa ke Gedung Putih, Sepak Bola Jadi Sampingan di Gedung Putih Trump
Saat Juventus berada di Gedung Putih walaupun fokus acara berubah jadi sesi politik Trump, namu dirinya malah bahas Iran–Israel dan transgender, bukan prestasi klub. Sehingga para pemain tampil canggung dan bersikap diplomatis. Meski demikian, Juventus tetap tampil menggebrak di lapangan.
Acara ini menyoroti betapa politik bisa menyusup ke dunia olahraga. Namun jangan lupa bahwa Sepak Bola bukanlah alat politik atau pun alat propaganda.