
Setelah berbulan-bulan berspekulasi, kepergian Theo Hernandez dari AC Milan tampaknya semakin nyata. Bek kiri andalan Rossoneri itu dikabarkan telah mencapai kesepakatan pribadi dengan klub kaya Arab Saudi, Al Hilal. Nilai kontraknya mencapai €25 juta per musim, jumlah yang sulit ditolak bahkan oleh pemain kelas dunia.
Milan sebenarnya berharap mempertahankan Theo, namun keinginan pemain untuk mencoba petualangan baru membuat negosiasi kontrak tak menemui titik temu. Kini, manajemen Milan bergerak cepat mencari pengganti yang ideal untuk mengisi kekosongan besar di sektor kiri pertahanan.
Milan Ditawari Ricardo Rodríguez, Mantan Bintang Torino
AC Milan kini dikabarkan mendapat tawaran menarik dari agen Ricardo Rodríguez, bek kiri veteran asal Swiss. Sang pemain pernah membela Milan pada 2017 hingga 2020 dan baru saja mengakhiri masa kontraknya bersama Torino pada Juni 2025.
Rodríguez berstatus bebas transfer dan dianggap sebagai opsi jangka pendek yang efisien. Ia berpengalaman di Serie A, mengenal atmosfer Milanello, dan dikenal sebagai bek yang disiplin serta kuat secara defensif.
Pengalaman dan Konsistensi Jadi Nilai Lebih
Meski tak terlalu menonjol dalam aspek ofensif seperti Theo Hernandez, Ricardo Rodríguez dikenal sebagai pemain yang sangat disiplin dalam bertahan. Selama berseragam Torino, ia nyaris selalu menjadi pilihan utama dan tampil konsisten di lebih dari 120 pertandingan dalam empat musim terakhir. Ia juga menjadi kapten Torino di musim terakhirnya — bukti kepercayaan yang diberikan padanya oleh pelatih Ivan Jurić.
Keunggulan Rodríguez adalah kemampuan taktis, disiplin posisi, serta kematangan membaca permainan. Ia juga bisa bermain sebagai bek tengah kiri dalam formasi tiga bek, menjadikannya aset fleksibel jika Milan membutuhkan opsi alternatif secara taktik.
Kembali ke Milan: Antara Realistis dan Simbolik
Kepulangan Rodríguez ke Milan bukan hanya soal kebutuhan teknis, tapi juga mencerminkan pendekatan pragmatis manajemen. Dalam situasi finansial yang belum benar-benar pulih pasca pandemi, mendatangkan pemain gratis namun berpengalaman adalah langkah cerdas.
Selain itu, Rodríguez meninggalkan Milan pada 2020 dengan catatan profesional tanpa polemik. Ia kalah bersaing dengan Theo Hernandez saat itu, namun tetap menjaga hubungan baik dengan klub dan pendukung. Kembali sebagai pengganti Theo bisa menjadi cerita yang menarik, bahkan simbolik, karena ia datang untuk mengisi tempat pemain yang dahulu menggusurnya.
Alternatif Lain Masih Dipertimbangkan
Meski nama Ricardo Rodríguez mengemuka, Milan belum membuat keputusan final. Beberapa nama lain juga masuk radar klub, seperti Jakub Kiwior (Arsenal), Milos Kerkez (Bournemouth), hingga Fabiano Parisi (Fiorentina). Namun, sebagian dari mereka membutuhkan dana besar atau status pinjaman yang rumit, sementara Rodríguez tersedia gratis dan siap bergabung kapan saja.
Selain itu, pemain muda seperti Davide Bartesaghi juga bisa menjadi opsi jangka panjang. Namun, mempercayakan pemain muda tanpa pengalaman Eropa sebagai starter di musim kompetisi Serie A dan Liga Champions tentu terlalu berisiko.
Reaksi Fans: Terbelah antara Realisme dan Ambisi
Di media sosial, wacana kepulangan Rodríguez memunculkan perdebatan di kalangan fans Milan. Sebagian menyambut positif karena melihatnya sebagai solusi praktis, terutama jika Milan kesulitan mendapatkan nama besar. Namun sebagian lain menilai bahwa Milan butuh bek kiri dengan kualitas selevel Theo — cepat, agresif, dan mampu mencetak gol serta assist.
Beberapa pendukung bahkan menyebut bahwa opsi seperti Mitchel Bakker atau Pervis Estupiñán (Brighton) harusnya menjadi prioritas, meskipun harga mereka bisa lebih dari €25 juta. Sementara Rodríguez dianggap lebih cocok sebagai pelapis ketimbang starter.
Apa yang Diperlukan Milan dari Bek Kiri?
Dengan gaya permainan Stefano Pioli yang menekankan eksplosivitas dari sisi sayap, posisi bek kiri sangat penting dalam sistem Milan. Theo selama ini menjadi salah satu outlet utama serangan dengan kemampuan membelah pertahanan lawan. Untuk menggantikannya, Milan butuh pemain yang tidak hanya kuat bertahan, tetapi juga punya stamina tinggi dan kemampuan crossing yang tajam.
Rodríguez mungkin tak memiliki kecepatan seperti Theo, tetapi ia punya keunggulan dalam positioning dan distribusi bola. Jika Pioli mengadaptasi skemanya untuk tidak terlalu bergantung pada bek kiri ofensif, Rodríguez bisa berperan penting sebagai stabilisator di lini belakang.
Menanti Keputusan Final
Bursa transfer masih panjang, dan Milan tentu tak ingin terburu-buru. Namun, opsi Ricardo Rodríguez sebagai pengganti Theo Hernandez tampak sebagai jalan tengah yang logis — kombinasi antara kebutuhan teknis, biaya rendah, dan pengalaman Serie A.
Jika Milan memilih jalan realistis sambil mempersiapkan bek muda untuk jangka panjang, maka Rodríguez adalah solusi yang pas. Namun jika ambisi tetap menjadi landasan utama, mungkin Rossoneri perlu bergerak lebih agresif untuk mendatangkan nama yang lebih muda dan eksplosif.
Yang jelas, kehilangan Theo Hernandez akan meninggalkan celah besar — dan siapapun penggantinya, akan punya beban besar untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi Milanisti dan tekanan kompetisi di San Siro.