
Werder Bremen yang berhasil patahkan dominasi Bayern Munich terjadi pada musim 2003/04. Bremen merebut gelar Bundesliga dengan kemenangan 3-1 di kandang Bayern dan menyegel gelar Double Bundesliga dan DFB-Pokal.
Hingga awal 2004, Bayern Munich mendominasi Bundesliga sejak akhir 1990‑an. Namun Werder Bremen tampil luar biasa, menjuarai liga pertama sejak 1993 dengan selisih enam poin atas Bayern.
Kampanye Tanpa Kalah: 23 Laga dan Gelar di Allian
Bremen mencatat 23 pertandingan tak terkalahkan sejak tengah musim. Puncaknya, kemenangan 3-1 atas Bayern di Allianz pada 8 Mei 2004 menegaskan gelar tersebut .
Ivan Klasnić, Johan Micoud, dan Ailton mencetak gol hanya dalam 35 menit pertama ⎯ kekalahan kandang pertama Bayern musim itu.
Striker Brasil Ailton mencetak 28 gol liga, menjadi top skor Bundesliga dan mencuri hati klub. Ia akhirnya meraih penghargaan pemain terbaik Jerman musim itu.
Dalam wawancara emosional, Ailton mengatakan:
“Untuk meninggalkan Bremen dengan dua trofi adalah sangat luar biasa” .
Final Ganda di Berlin: Gelar DFB‑Pokal
Tak hanya liga, Bremen juga mengalahkan Alemannia Aachen 3‑2 di final DFB‑Pokal (29 Mei 2004), melengkapi Double sejarah.
Dengan total liga dan piala, musim 2003/04 menjadi yang paling gemilang dalam sejarah klub.
Pelatih Thomas Schaaf membangun kultur kolektif mengutamakan kerja sama dan mental juara. Tim seperti Micoud, Borowski, Ernst, dan Baumann membentuk rumah tak terkalahkan.
Schaaf bangga: “Kami bekerja sangat keras untuk ini”.
Statistik & Pengaruh Rivalitas Werder Bremen–Bayern
Bremen menang 3‑1 atas Bayern yang memecahkan tekanan langsung musuh utama. Oliver Kahn sempat gagal saat menghadapi gol pertama dari Klasnić.
Kemenangan ini membuat selisih sembilan poin dan menutup perburuan gelar dengan dua pertandingan tersisa .
Setelah musim gemilang, Ailton hijrah ke Schalke (2004–05) lalu Beşiktaş. Namun cerita Bremen tetap dikenang sebagai era terbaiknya di Eropa.
Kini ia menulis biografi, mengenang masa puncaknya dengan Bremen .
Media & Fanbase Werder Bremen: Euforia di Allianz
Media Jerman menyebut kemenangan Bremen di Allianz “sensational”. Fans Bremen menciptakan euforia besar, Ailton bahkan merayakan gol sambil menari bugil di kolam… momen yang tak terlupakan.
Kisah Bremen membuktikan bahwa dominasi besar bisa dipatahkan. Bundesliga modern menyaksikan hal serupa saat Leverkusen juara 2023/24 .
Tim yang percaya diri, disiplin taktik, dan kolektivitas bisa melawan dominasi Bavaria.
Integrasi Tim Werder Bremen: Micoud, Klasnić & Borowski
- Ivan Klasnić membuka skor setelah kesalahan Kahn.
- Johan Micoud menambah gol dunia tujuh menit kemudian dengan lob klasik.
- Tim Borowski kemudian memastikan kemenangan lewat gol penutup di Allianz.
Bayern Bangkit Setelah Kekalahan Besar
Meskipun kalah di final, Bayern segera meraih Liga Cup 2004 (DFB-Ligapokal), menaklukkan Bremen 3‑2.
Namun dominasi mereka baru kembali setelah musim 2004/05, otomatis memberi tempat untuk rivalitas klasik Bremen–Bayern .
Memenangkan Bundesliga dan Piala Jerman meningkatkan pendapatan, memperluas brand internasional, serta memberi Werder akses ke kompetisi Eropa.
Namun mereka kesulitan mempertahankan pemain-pemain kunci seperti Ailton dan Krstajić.
Warisan Werder Bremen 2004
Werder Bremen patahkan dominasi Bayern lewat keberanian, kerja sama, dan mental juara.
August 2004 menyaksikan era gemilang Bremen yang membumi dengan kepercayaan diri.
Hari ini, kisah Bremen 2003/04 tetap jadi inspirasi klub underdog di semua liga Eropa.