
Reijnders Diincar Klub Elite, Milan Bergerak Cepat
Pengganti Reijnders, Tijjani Reijnders tampil impresif sepanjang musim 2024/2025 dan menarik perhatian beberapa klub besar Eropa seperti Arsenal dan Bayern Munich. Meski belum ada tawaran resmi yang diajukan, AC Milan mulai bersiap menghadapi kemungkinan kepergian gelandang asal Belanda tersebut.
Sebagai antisipasi, Rossoneri langsung bergerak cepat di bursa transfer untuk mencari pengganti sepadan. Target pun mengarah pada sosok muda berbakat yang saat ini sedang naik daun di Ligue 1 Prancis.
Milan Incar Gelandang Muda Asal Ligue 1

Menurut laporan eksklusif dari La Gazzetta dello Sport dan Foot Mercato, AC Milan kini menjadikan Habib Diarra, gelandang muda milik Strasbourg, sebagai target utama untuk menggantikan Reijnders. Pemain berusia 20 tahun ini dinilai cocok dengan gaya bermain Milan: dinamis, kuat dalam duel, dan memiliki visi menyerang yang mumpuni.
Diarra merupakan pemain yang menonjol dalam musim Ligue 1 terakhir bersama Strasbourg, mencatatkan 5 gol dan 4 assist dari posisi gelandang tengah. Performa itu membuat banyak klub Eropa mulai meliriknya, namun Milan disebut paling serius dengan tawaran sekitar €18 juta.
Habib Diarra: Profil dan Statistik Singkat
Fakta Pemain | Detail |
---|---|
Nama Lengkap | Habib Diarra |
Usia | 20 tahun |
Klub Saat Ini | RC Strasbourg |
Posisi | Gelandang Tengah / Box-to-box |
Kaki Dominan | Kanan |
Kontrak hingga | Juni 2026 |
Nilai Transfer | €18 juta (perkiraan Milan) |

Selain kekuatan fisik dan stamina tinggi, Diarra juga memiliki kemampuan mengatur tempo permainan. Ia digadang-gadang sebagai “next Kessié” karena gaya bermainnya yang agresif namun disiplin secara taktik.
Strategi Milan di Bursa Transfer: Regenerasi Lini Tengah
Jika Reijnders jadi hengkang, maka lini tengah Milan akan kehilangan salah satu motor utamanya. Oleh karena itu, strategi Milan tidak hanya mencari pemain dengan skill individu tinggi, tetapi juga yang mampu langsung beradaptasi dengan sistem permainan 4-2-3-1 atau 4-3-3.
Habib Diarra dinilai sebagai investasi jangka panjang. Dengan harga €18 juta, Milan mempertimbangkan nilai resale dan potensi eksplosinya dalam beberapa musim ke depan—sesuai filosofi klub sejak era Elliott dan RedBird Capital yang fokus pada pengembangan talenta muda.
Apa Dampaknya bagi Ismael Bennacer dan Yacine Adli?
Kehadiran Diarra akan memanaskan persaingan di sektor tengah. Ismael Bennacer, yang sebelumnya menjadi pengganti Reijnders, mungkin akan kembali dimainkan lebih bertahan, sementara Adli yang berkembang sebagai regista berpotensi harus bersaing langsung dengan Diarra.
Ini bisa berarti Milan akan punya rotasi lebih fleksibel—dan tidak bergantung pada satu atau dua nama saja. Stefano Pioli (atau pelatih anyar jika ada pergantian musim panas ini) akan punya banyak opsi dari bangku cadangan untuk berbagai skema taktik.
Milan Tak Sendiri: Persaingan dengan Klub Lain
Walaupun Milan sudah menjalin kontak awal dengan agen Diarra, beberapa klub Inggris seperti West Ham dan Brighton juga disebut tertarik. Namun, Diarra sendiri diyakini lebih condong ke Serie A karena faktor peluang bermain dan pengembangan karier yang lebih stabil.
Jika Milan ingin mengamankan tanda tangan sang pemain, negosiasi harus segera dituntaskan sebelum pramusim dimulai, terutama mengingat nilai pasar Diarra bisa naik drastis usai Olimpiade Paris 2024, di mana ia kemungkinan tampil membela Timnas Prancis U-23.
Reijnders Pergi, Proyek Milan Tetap Jalan
Kehilangan Reijnders tentu akan terasa, namun Milan tidak panik. Mereka justru menjadikannya momen transisi untuk menguatkan proyek jangka panjang klub—menjadikan pemain muda seperti Diarra sebagai tulang punggung baru Rossoneri.
Proyek regenerasi ini sudah terlihat sejak kedatangan pemain seperti Musah, Loftus-Cheek, dan Pulisic. Menambah nama seperti Diarra hanya akan memperkuat narasi bahwa Milan sedang membangun skuad muda bertalenta tinggi dengan masa depan cerah.
Apakah Diarra Jawaban yang Tepat?
Dengan usia muda, pengalaman bermain di liga top Eropa, dan banderol yang masih rasional, Habib Diarra bisa menjadi pembelian cerdas bagi AC Milan. Ia bukan hanya pengganti Reijnders, tapi juga calon bintang yang bisa bersinar di San Siro dalam beberapa musim mendatang.
Waktunya bagi manajemen Milan untuk bergerak cepat, sebelum pesaing lain ikut masuk dalam perburuan. Jika transfer ini sukses, Rossoneri bisa punya wajah baru di lini tengah yang tak kalah mentereng dibanding Reijnders.